IHSG Dibuka Menguat Hari Ini (29/10), Saham CUAN, CDIA Cs Melaju

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (29/10/2025) dibuka dengan dinamika yang menarik. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menunjukkan momentum penguatan di awal sesi, namun tak mampu mempertahankan posisinya dalam waktu lama.

Pada pembukaan perdagangan pukul 09.05 WIB, IHSG tercatat menguat ke level 8.096,40, naik tipis 0,05% dari penutupan sebelumnya. Sentimen positif ini tampak jelas dari jumlah saham yang melaju di zona hijau, mencapai 287 konstituen, sementara 197 saham melemah dan 472 saham lainnya stagnan.

Namun, euforia awal tersebut segera mereda. Hanya berselang beberapa menit, tepatnya pukul 09.13 WIB, IHSG berbalik arah dan tergelincir ke zona merah, menandakan adanya aksi ambil untung atau tekanan jual di pasar.

Baca Juga: TBS Energi (TOBA) Bukukan Rugi Bersih US$127 Juta per Kuartal III/2025

Di tengah penguatan awal yang terjadi, sejumlah saham berkapitalisasi besar berhasil mencuri perhatian investor. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) memimpin kenaikan dengan melesat 3,00% ke harga Rp2.060. Diikuti oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang menguat 1,72% menjadi Rp1.770, serta PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang naik 0,88% ke level Rp3.450.

Selain itu, beberapa saham lain yang turut dibuka menguat termasuk PT Bank Permata Tbk. (BNLI) dengan kenaikan 1,41%, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) menguat 0,84%, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,73%, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) yang menguat 0,35%.

Baca Juga: Rugi Air Asia (CMPP) Bengkak Jadi Rp985,49 Miliar per Kuartal III/2025

Sektor perbankan juga tak ketinggalan dalam mencatatkan penguatan di awal sesi. Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) bergerak naik 0,46%, diikuti oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menguat 0,22%.

Di sisi lain, beberapa saham mengalami tekanan jual yang signifikan. PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) terkoreksi paling dalam hingga 6,46%. Disusul oleh PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) yang melemah 2,35%, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) turun 2,22%, dan PT Astra International Tbk. (ASII) terkoreksi 1,19%.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 29 Oktober 2025

Pelemahan juga terlihat pada saham-saham blue chip lainnya seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang turun 0,88%, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) melemah 0,78%, serta PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) yang terkoreksi 0,37%.

Beralih ke indeks LQ45, penguatan harga saham dipimpin oleh PT XL Axiata Tbk. (EXCL) yang melesat 4,12%. Kemudian, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik 2,76%, PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) menguat 2,41%, dan PT Map Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA) dengan kenaikan 2,10%.

Sebaliknya, saham-saham di LQ45 yang mengalami pelemahan signifikan adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang terkoreksi 1,74%. Diikuti oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) yang turun 1,57% ke Rp625, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) yang melemah 1,33%.

Tim Riset Phintraco Sekuritas sebelumnya telah memberikan pandangan teknikal yang mengindikasikan tekanan pada IHSG. Menurut analisis mereka, histogram negatif pada indikator MACD kembali melebar, dan Stochastic RSI berlanjut mengarah ke bawah di area pivot. Kondisi ini diperkuat oleh dominasi volume jual serta garis A/D yang menunjukkan adanya distribusi aset oleh investor.

Secara posisi, IHSG bergerak di bawah garis rata-rata pergerakan (MA) 5 dan MA20, serta mendekati level MA50 di 8.010. Hal ini menandakan bahwa IHSG sedang menuju lower band, yang mengindikasikan fase konsolidasi melemah. Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000, dan jika level ini tembus ke bawah, maka target support berikutnya berpotensi berada di level 7.850.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *