PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terus menunjukkan performa solid, bergerak di jalur pertumbuhan yang kuat berkat strategi ekspansi fasilitas rumah sakit dan pengembangan layanan bernilai tinggi. Analis dari Ina Sekuritas, Arief Machrus, menyoroti bagaimana proyek brownfield—pengembangan fasilitas yang sudah ada—serta pembangunan fasilitas baru akan menjadi pilar utama peningkatan kinerja keuangan MIKA ke depan.
Ekspansi MIKA tidak hanya terbatas pada pembangunan rumah sakit baru di Sidoarjo dan Cirebon, tetapi juga mencakup perluasan layanan premium. Ini termasuk adopsi teknologi terkini seperti rezum dan bedah robotik, peningkatan kapasitas pencitraan onkologi, serta rencana pendirian pusat perawatan stroke baru di Surabaya, Jawa Timur. Langkah-langkah strategis ini mempertegas komitmen MIKA dalam meningkatkan standar layanan kesehatan.
Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Rajin Ekspansi, Begini Rekomendasi Sahamnya
Meskipun manajemen MIKA melakukan penyesuaian target pendapatan dari dua digit menjadi digit tunggal tinggi, Arief Machrus menegaskan bahwa fundamental saham MIKA tetap tangguh. “Fundamental MIKA tetap kuat meskipun target telah dipangkas karena pertumbuhan pendapatan yang lebih lunak,” ungkapnya dalam riset tertanggal 15 September 2025. Proyeksi ini mengiringi capaian impresif kinerja MIKA pada semester I-2025.
Pada periode tersebut, pendapatan MIKA tercatat tumbuh 4,52% secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai Rp 2,56 triliun. Tidak hanya itu, laba bersih perseroan juga melonjak 5,98% yoy, menembus angka Rp 645,04 triliun. Angka-angka ini menunjukkan efektivitas strategi MIKA dalam menghadapi dinamika pasar.
Arief Machrus mengidentifikasi bahwa kinerja MIKA di semester pertama 2025 didorong oleh peningkatan Average Revenue per Patient-Day (ARPD) serta kontribusi signifikan dari Pusat Keunggulan (Centers of Excellence). Namun, diakui bahwa pemulihan volume pasien masih bergerak lebih lambat dari proyeksi awal.
Mitra Keluarga Karyasehat Siapkan Tujuh Lahan Kosong untuk Bangun Rumah Sakit Baru
Terlepas dari tantangan volume, MIKA berhasil memperluas margin EBITDA menjadi 38,6%, sebuah pencapaian yang didorong oleh efisiensi operasional dan pengendalian biaya yang ketat. Arief menambahkan, “Laba kotor naik 7% yoy berkat margin farmasi yang lebih tinggi dan operating leverage.” Ini menunjukkan kemampuan perseroan dalam menjaga profitabilitas.
Kondisi ini didukung pula oleh ketahanan segmen pasien swasta, dengan peningkatan pendapatan sebesar 8% pada paruh pertama 2025. Kontribusi pasien swasta yang mencapai 88% dari total pendapatan MIKA, berhasil menyeimbangkan tekanan akibat penurunan 15% pada pendapatan dari pasien JKN BPJS. Struktur pendapatan yang solid ini menunjukkan diversifikasi yang baik.
Dengan melihat dinamika ini, Arief memproyeksikan pertumbuhan pendapatan MIKA akan mencapai 9% untuk tahun fiskal 2025. Proyeksi positif ini mengukuhkan posisi saham MIKA sebagai pilihan menarik di sektor kesehatan.
Begini Rekomendasi Saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) yang Jaga Pendapatan
Kendati demikian, Arief tetap mewaspadai beberapa risiko yang mungkin memengaruhi kinerja keuangan MIKA ke depan, termasuk fluktuasi volume pasien, potensi perubahan kebijakan JKN BPJS, dan dinamika regulasi asuransi. Meskipun demikian, Ina Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi beli saham MIKA dengan menetapkan target harga Rp 3.050 per saham, mengindikasikan potensi apresiasi yang kuat.
Ringkasan
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) terus berekspansi dengan strategi pengembangan fasilitas rumah sakit dan layanan premium, termasuk adopsi teknologi terkini. Analis Ina Sekuritas menyoroti proyek brownfield dan pembangunan rumah sakit baru di Sidoarjo dan Cirebon sebagai pendorong utama pertumbuhan kinerja keuangan MIKA. Meskipun target pendapatan disesuaikan, fundamental saham MIKA dinilai tetap kuat dengan rekomendasi beli.
Pada semester I-2025, pendapatan MIKA tumbuh 4,52% yoy menjadi Rp 2,56 triliun dan laba bersih melonjak 5,98% yoy mencapai Rp 645,04 triliun, didorong oleh peningkatan ARPD dan kontribusi Pusat Keunggulan. Ina Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan pendapatan MIKA sebesar 9% untuk tahun fiskal 2025 dan merekomendasikan beli saham MIKA dengan target harga Rp 3.050 per saham, meski mewaspadai risiko fluktuasi volume pasien dan perubahan kebijakan JKN BPJS.