
Indeks saham utama Wall Street ditutup di zona hijau pada Jumat (31/10), didorong lonjakan saham Amazon yang melaporkan proyeksi laba optimistis. Namun, euforia pasar tak sepenuhnya lepas karena investor masih berhati-hati dengan sikap Federal Reserve yang tampak enggan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Tiga indeks utama S&P 500, Nasdaq Composite, dan Dow Jones sama-sama mencatatkan kenaikan mingguan dan memperpanjang tren kemenangan bulanan terpanjang dalam beberapa tahun terakhir.
Mengutip Reuters, Rata-rata Industri Dow Jones naik 40,75 poin atau 0,09 persen menjadi 47.562,87. S&P 500 naik 17,86 poin atau 0,26 persen ke level 6.840,20, sementara Nasdaq Composite melompat 143,81 poin atau 0,61 persen menjadi 23.724,96.
Saham Amazon (AMZN.O) jadi sorotan utama usai melonjak 9,6 persen ke rekor tertinggi, berkat proyeksi penjualan kuartalan yang melampaui ekspektasi. Performa ini ikut mendongkrak sektor barang konsumsi diskresioner hingga naik 4 persen, kenaikan harian tertingginya sejak 12 Mei.
Namun, tak semua raksasa teknologi bersinar. Saham Apple (AAPL.O) justru turun 0,4 persen. Meski perkiraan penjualan iPhone pada kuartal liburan lebih baik dari harapan Wall Street, pasar menyoroti peringatan CEO Tim Cook soal kendala pasokan.

Sementara itu, komentar pejabat The Fed membuat investor sedikit menahan diri. Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta, Raphael Bostic, menegaskan bahwa penurunan suku bunga pada Desember belum pasti, meski pasar sempat berharap sebaliknya. “Penurunan suku bunga pada bulan Desember belum dipastikan,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Presiden Fed Cleveland, Beth Hammack, yang menentang pemangkasan suku bunga karena inflasi masih tinggi.
Ekspektasi pasar pun bergeser. Pada Jumat, peluang pemangkasan suku bunga Desember turun menjadi 65 persen, lebih rendah dari 72,8 persen sehari sebelumnya dan 91,7 persen seminggu lalu, menurut data FedWatch CME Group.
“Tema hari ini cukup mirip dengan apa yang kita lihat kemarin. Laba yang dirilis sedikit lebih baik dari perkiraan, tetapi diimbangi oleh komentar yang sedikit lebih agresif dari The Fed,” kata James Ragan, co-CIO dan Direktur Riset Manajemen Investasi di DA Davidson.
Senada, Jake Seltz, Manajer Portofolio di Allspring, menilai para investor “mungkin sudah lengah” dalam spekulasi mereka terhadap penurunan suku bunga.
Sementara itu, sejumlah saham grosir terkoreksi di tengah kekhawatiran penurunan penjualan bulan November akibat potensi berakhirnya manfaat bantuan pangan federal (SNAP) jika penutupan pemerintah terus berlanjut.

Meski dua hakim federal memutuskan pemerintahan Donald Trump tak boleh menangguhkan bantuan pangan, saham Kroger turun 2,8 persen, Conagra Brands melemah 1,3 persen, dan Walmart terkoreksi 1 persen.
Untuk kinerja bulanan, S&P 500 naik 2,27 persen memperpanjang reli enam bulan berturut-turut, terpanjang sejak Agustus 2021. Nasdaq naik 4,7 persen di Oktober, menandai tujuh bulan kenaikan beruntun, sementara Dow menguat 2,5 persen, juga mencatat kenaikan bulanan keenam berturut-turut.
Secara mingguan, S&P 500 naik 0,7 persen, Nasdaq 2,24 persen, dan Dow 0,75 persen.