Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menunjukkan tren pelemahan, diperkirakan bergerak di kisaran level 7.900 pada perdagangan Jumat, 29 Agustus. Prediksi ini muncul setelah IHSG menutup perdagangan Kamis, 28 Agustus, dengan penguatan signifikan sebesar 15,911 poin (0,20 persen) menuju level 7.952,088. Bahkan, pada hari Kamis tersebut, IHSG sempat mencatatkan rekor tertinggi baru di angka 8.022.
Menurut analisis teknikal dari Phintraco Sekuritas, potensi pelemahan ini didukung oleh indikator yang kurang menguntungkan. Pembentukan histogram negatif pada Moving Average Convergence Divergence (MACD) masih berlanjut, ditambah dengan munculnya long upper shadow pada grafik IHSG. Kedua sinyal teknikal ini kuat mengindikasikan adanya tekanan jual yang membayangi pasar. “Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi melemah menuju support level 7.900 pada perdagangan Jumat (29/8),” jelas Analis Phintraco Sekuritas dalam keterangannya, Jumat, 15 Agustus.
Faktor-faktor pendorong pelemahan prediksi IHSG ini tidak hanya berasal dari domestik, melainkan juga dari sentimen global. Investor saat ini tengah menantikan rilis data Consumer Confidence Jepang untuk Agustus 2025, yang diproyeksikan sedikit menurun ke level 33.5 dari sebelumnya 33.7 pada Juli 2025. Penurunan ini semakin mencemaskan karena data Juli 2025 juga telah mengalami pelemahan dari bulan sebelumnya.
Dari benua Eropa, perhatian tertuju pada Jerman yang akan merilis data Retail Sales Juli 2025, diproyeksikan turun 0.4 persen Month on Month (MoM), berbanding terbalik dengan kenaikan 1 persen pada Juni 2025. Selain itu, Jerman juga akan mengumumkan data inflasi Agustus 2025 yang diperkirakan naik menjadi 2.1 persen dari 2 persen pada Juli 2025. Sementara itu, dari Amerika Serikat, investor akan mencermati indeks Core PCE Price Juli 2025 yang diprediksi stabil di level 0.3 persen MoM, sebagaimana diungkapkan Analis Phintraco.
Melihat kondisi pasar yang berpotensi melemah, Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham-saham pilihan bagi investor pada perdagangan Jumat, 29 Agustus. Saham-saham tersebut meliputi BBTN (Bank Tabungan Negara), HRTA (Artha Graha Investama Mandiri), ENRG (Energi Mega Persada), BBCA (Bank Central Asia), dan ASRI (Alam Sutera Realty).
Senada dengan pandangan Phintraco, MNC Sekuritas juga memprediksi bahwa pergerakan IHSG pada Jumat, 29 Agustus, akan cenderung melemah dan berada di bawah angka penutupan perdagangan Kamis, 28 Agustus. Analisis MNC Sekuritas menunjukkan bahwa pergerakan IHSG masih dalam fase konsolidasi dan kembali tertahan di area resistance-nya. “Kami perkirakan, posisi IHSG saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam,” tulis Analis MNC Sekuritas dalam keterangannya, Jumat, 29 Agustus.
Untuk perdagangan hari yang sama, MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham unggulan yang patut dicermati. Rekomendasi saham dari MNC Sekuritas ini meliputi BBNI (Bank Negara Indonesia), INCO (Vale Indonesia), PNLF (Panin Financial), WIRG (WIR Asia), dan XPIN (Xolare Indonesia).
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.