
Scoot.co.id, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan akhir pekan ini dengan lesu, kembali ditutup di zona merah setelah sempat menunjukkan penguatan signifikan dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Kinerja ini sedikit meredupkan optimisme pasar yang sempat terbentuk.
Mengutip data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI, IHSG pada penutupan perdagangan Jumat, 24 Oktober 2025, terpangkas tipis 0,03% atau setara dengan 2,63 poin, sehingga berada di level 8.271,72. Meskipun demikian, dalam perspektif mingguan, performa IHSG tetap mencatat hasil positif dengan penguatan substansial sebesar 4,50% sepanjang sepekan terakhir, menandakan adanya koreksi setelah reli yang kuat.
Sepanjang sesi perdagangan hari Jumat, IHSG sempat bergerak di rentang 8.271 hingga 8.351. Namun, tekanan jual yang meningkat di penghujung sesi menyeret indeks kembali ke zona negatif. Pelemahan ini dipicu oleh penurunan pada enam dari total sebelas indeks sektoral yang terdaftar di BEI.
Sektor teknologi menjadi penekan terbesar dengan koreksi tajam 2,43%, mengindikasikan aksi ambil untung investor di saham-saham terkait. Disusul oleh sektor barang baku yang melemah 1,30%, sektor barang konsumer non-primer turun 1,13%, dan barang konsumer primer terpangkas 1,11%. Sektor infrastruktur juga turut melemah 0,84%, sementara sektor energi mengikis 0,33% dari nilainya.
Di sisi lain, tidak semua sektor bergerak negatif. Sejumlah sektor berhasil membukukan kenaikan dan menunjukkan ketahanan pasar. Sektor properti dan real estat memimpin penguatan dengan lonjakan impresif 3,09%. Sektor kesehatan turut mencatatkan kenaikan 1,65%, diikuti oleh sektor perindustrian yang menguat 1,34%. Sektor keuangan juga terpantau positif dengan kenaikan 0,87%, serta sektor transportasi yang naik tipis 0,46%.
Volume perdagangan saham di BEI pada Jumat (24/10/2025) terbilang aktif, mencapai 28,38 miliar saham dengan total nilai transaksi yang signifikan sebesar Rp 22,16 triliun. Data pergerakan saham menunjukkan bahwa 371 saham mengalami penurunan, sementara 295 saham berhasil menguat, dan 143 saham lainnya tetap stagnan.
IHSG Merosot 2,57% ke 7.915, Top Losers LQ45: ADMR, SCMA dan MBMA, Jumat (17/10)
IHSG Turun 2,57% Menjadi 7.915, Net Buy Asing Rp 3,04 Triliun Hari Ini (17/10)
Untuk saham-saham unggulan yang masuk dalam indeks LQ45, beberapa nama tercatat sebagai top losers pada perdagangan ini:
1. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) terkoreksi 4,48% ke level Rp 3.840 per saham
2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 4,03% menjadi Rp 1.190 per saham
3. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melemah 3,85% dan ditutup di Rp 1.375 per saham
Sementara itu, daftar saham unggulan yang menjadi top gainers di LQ45 meliputi:
1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melonjak signifikan 11,95% ke Rp 2.530 per saham
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menguat 8,52% menjadi Rp 1.210 per saham
3. PT Astra International Tbk (ASII) naik 3,95% dan ditutup di Rp 6.575 per saham
JSMR Chart by TradingView
Ringkasan
IHSG ditutup melemah tipis 0,03% pada 24 Oktober 2025, berada di level 8.271,72, meskipun secara mingguan mencatatkan penguatan 4,50%. Pelemahan ini dipicu oleh penurunan pada enam dari sebelas indeks sektoral, dengan sektor teknologi menjadi penekan terbesar. Volume perdagangan saham aktif dengan nilai transaksi Rp 22,16 triliun, di mana 371 saham turun, 295 saham naik, dan 143 stagnan.
Pada indeks LQ45, saham-saham seperti JSMR, MAPI, dan MEDC mengalami penurunan terbesar (top losers), sementara UNVR, AKRA, dan ASII menjadi saham-saham dengan kenaikan tertinggi (top gainers). JSMR terkoreksi 4,48% ke Rp 3.840 per saham, MAPI turun 4,03% menjadi Rp 1.190 per saham, dan MEDC melemah 3,85% ke Rp 1.375 per saham.