Pefindo Pertahankan Rating Waskita Beton

Pefindo kembali menegaskan peringkat idB bagi PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), mencakup seluruh instrumen obligasi dan obligasi wajib konversi (MCB) yang masih beredar, dengan prospek yang stabil. Penegasan ini menjadi sorotan penting di tengah upaya transformasi perusahaan untuk memperkuat fundamentalnya.

Analis Pefindo, William Siregar dan Resnanda Dahono, menjelaskan bahwa peringkat idB merefleksikan posisi WSBP yang kokoh dan mapan dalam industri pracetak nasional. Namun, kekuatan ini diimbangi oleh tantangan signifikan berupa profil keuangan yang masih sangat lemah serta kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan rentan terhadap perubahan.

Pefindo mengindikasikan bahwa peningkatan peringkat WSBP dapat terealisasi jika perusahaan secara konsisten menjalankan transformasi bisnis. Indikator utamanya meliputi perbaikan signifikan pada manajemen operasional, pencapaian arus kas yang lebih sehat, serta kepatuhan penuh dalam memenuhi seluruh kewajiban keuangan sesuai perjanjian homologasi. Sebaliknya, peringatan penurunan peringkat akan muncul apabila kinerja operasional perusahaan melemah dari target internal, yang berpotensi memperburuk posisi arus kas dan mengganggu kemampuan pembayaran kewajiban.

Menanggapi penegasan peringkat ini, Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, menegaskan bahwa konsistensi peringkat single B justru menjadi landasan penting bagi perusahaan. Menurut Fandy, ini adalah momentum untuk terus memacu penguatan fundamental bisnis dan peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan.

Sebagai bagian integral dari implementasi restrukturisasi keuangan, WSBP telah menunjukkan kemajuan konkret. Hingga saat ini, perusahaan telah berhasil melunasi Cash Flow Available for Debt Service (CFADS) sebesar Rp 429 miliar dalam lima tahapan pembayaran. Dana ini dialokasikan untuk memenuhi kewajiban kepada kreditur perbankan, pemegang obligasi, dan kreditur dagang, dengan pembayaran tahap selanjutnya yang telah dijadwalkan pada 25 September 2025.

Langkah strategis lainnya dalam restrukturisasi adalah keberhasilan WSBP merampungkan konversi utang. Hingga 31 Agustus 2025, perusahaan telah menyelesaikan lima tahap konversi utang kreditur dagang menjadi ekuitas (Tranche D) dengan total nilai Rp 1,55 triliun atau sekitar 90,23%. Selain itu, pada Desember 2023, WSBP juga telah mengonversi utang obligasi menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK) atau Tranche C senilai Rp 1,85 triliun. Seluruh upaya konversi ini merupakan pilar penting dari implementasi restrukturisasi keuangan yang telah disahkan melalui perjanjian homologasi.

Di luar fokus utama pada agenda restrukturisasi, WSBP tetap teguh pada komitmennya untuk berperan aktif dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Perusahaan menawarkan solusi terpadu yang meliputi produk beton precast, beton readymix, jasa konstruksi, serta layanan penyewaan alat berat, menegaskan posisinya sebagai mitra strategis.

Untuk merealisasikan komitmen tersebut, seluruh Precast Plant dan Batching Plant WSBP saat ini beroperasi pada kapasitas penuh. Didukung oleh jaringan penjualan yang luas dan agresif di berbagai wilayah, perusahaan aktif menjaring peluang proyek baru. Fandy Dewanto menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa dengan kapabilitas yang solid ini, WSBP akan terus menjadi pemain kunci dalam berbagai proyek strategis nasional, mulai dari pengembangan jalan tol, pembangunan bendungan, hingga penyediaan infrastruktur transportasi publik yang vital.

Ringkasan

Pefindo mempertahankan peringkat idB untuk PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) beserta obligasi dan obligasi wajib konversi (MCB) yang beredar, dengan prospek stabil. Peringkat ini mencerminkan posisi WSBP yang kuat di industri pracetak, meskipun profil keuangan masih lemah dan lingkungan bisnis dinamis menjadi tantangan.

Peningkatan peringkat WSBP bergantung pada keberhasilan transformasi bisnis, perbaikan manajemen operasional, arus kas yang sehat, dan pemenuhan kewajiban keuangan sesuai homologasi. WSBP telah melunasi CFADS Rp 429 miliar dan menyelesaikan konversi utang kreditur dagang menjadi ekuitas (Tranche D) sebesar Rp 1,55 triliun dan utang obligasi menjadi OWK (Tranche C) senilai Rp 1,85 triliun. WSBP terus mendukung pembangunan infrastruktur nasional melalui produk beton dan jasa konstruksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *