Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis melampaui target penawaran umum perdana (IPO) perusahaan lighthouse tahun ini. Target awal yang ditetapkan adalah 5 perusahaan, namun Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan jumlahnya berpotensi mencapai 6 perusahaan hingga akhir tahun.
Empat dari enam perusahaan lighthouse tersebut telah resmi melantai di bursa, yaitu PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). “Sampai saat ini, tercatat enam calon perusahaan yang akan terdaftar di bursa, dua di antaranya merupakan kategori lighthouse,” jelas Iman dalam konferensi pers perayaan 48 tahun Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Senin (11/8). Ia menambahkan, “Mudah-mudahan jika semuanya berjalan lancar, empat perusahaan yang sudah IPO ditambah dua lagi, jumlah perusahaan lighthouse yang IPO akan melebihi target lima perusahaan, bahkan mencapai enam.”
Lebih detail, Iman mengungkapkan sektor dari enam calon perusahaan yang akan melakukan IPO. Dua perusahaan berasal dari sektor base material, satu dari sektor transportasi dan logistik, dua dari sektor industri, dan satu dari sektor finansial. Dua di antaranya, seperti yang telah disebutkan, merupakan perusahaan lighthouse. Dengan perkembangan positif ini, Iman yakin target IPO tahun ini akan terpenuhi.
Target IPO BEI secara keseluruhan untuk tahun 2025 adalah 66 perusahaan, dengan target investor baru sebanyak 2 juta. Hingga 8 Agustus 2024, BEI telah mencatat 14 emiten saham dan 2 emiten Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) yang melakukan IPO, dengan total nilai emisi mencapai Rp 8,49 triliun. Prospek IPO tetap cerah dengan 13 calon emiten yang sudah masuk pipeline, berpotensi menghasilkan nilai emisi hingga Rp 16,65 triliun.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan IPO di tahun 2025, dengan potensi penambahan 6 perusahaan lighthouse. Empat perusahaan lighthouse telah IPO, dan dua lagi akan segera menyusul, berasal dari sektor base material, transportasi dan logistik, industri, dan finansial.
Hingga Agustus 2024, tercatat 14 emiten saham dan 2 emiten EBUS telah IPO dengan nilai emisi Rp 8,49 triliun. Prospek IPO tetap positif dengan 13 calon emiten dalam pipeline, berpotensi menambah nilai emisi hingga Rp 16,65 triliun. BEI juga menargetkan penambahan 2 juta investor baru.