Bank Mandiri Siap Buyback Saham Rp 1,17 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengumumkan rencana strategis untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 1,17 triliun. Langkah ini menegaskan komitmen perseroan dalam mengoptimalkan nilai bagi pemegang saham, di mana jumlah tersebut tidak akan melebihi 10 persen dari total modal disetor perusahaan.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizadi, menjelaskan bahwa pelaksanaan buyback saham ini direncanakan berlangsung selama periode maksimal 12 bulan. Proses ini akan dimulai segera setelah perseroan mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025, dan dapat terus berjalan hingga 25 Maret 2026. Ari Rizadi dalam konferensi pers, Senin (27/10), menegaskan kembali batas nilai serta durasi pelaksanaan rencana tersebut, menggarisbawahi upaya Bank Mandiri dalam menjalankan strategi keuangan yang terukur.

Dalam merealisasikan rencana ini, Ari Rizadi menekankan pentingnya pertimbangan yang matang terhadap kondisi makroekonomi dan dinamika pasar. Bank Mandiri akan cermat dalam memilih waktu dan mekanisme pelaksanaan yang paling optimal, dengan senantiasa menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik. Pendekatan ini menunjukkan komitmen perseroan terhadap keberlanjutan dan stabilitas di tengah berbagai tantangan ekonomi.

Kebijakan pembelian kembali saham ini diharapkan tidak hanya memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, tetapi juga turut memperkuat keyakinan mereka terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri. Selain itu, Ari menambahkan bahwa saham-saham yang berhasil dibeli kembali tersebut berpotensi dimanfaatkan untuk mendukung program kepemilikan saham bagi pegawai atau Employee Stock Ownership Program (ESOP), menunjukkan manfaat ganda dari strategi ini.

Menariknya, Ari Rizadi juga menegaskan bahwa pelaksanaan buyback saham ini akan tetap menjaga konsistensi dengan kebijakan dividen perseroan, sejalan dengan strategi dan indikator keuangan utama Bank Mandiri. Pembagian dividen akan terus mempertimbangkan berbagai faktor krusial, meliputi kecukupan modal, kondisi likuiditas, rencana pertumbuhan bisnis, serta aspirasi dari para pemegang saham. Hal ini menunjukkan bahwa strategi keuangan Bank Mandiri dirancang secara komprehensif dan berkesinambungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *