JAKARTA – Perusahaan raksasa gas industri, PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), akhirnya angkat bicara menanggapi keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait penghentian perdagangan sementara (suspensi) saham AGII. Langkah ini diambil setelah pergerakan harga saham emiten tersebut yang mencuri perhatian pasar.
Sebelumnya, perdagangan saham AGII telah dua kali dihentikan sementara oleh BEI. Suspensi pertama terjadi pada 7 September 2025, saat harga saham AGII menyentuh angka Rp 1.560 per saham. Tak berselang lama, tepatnya pada 9 September 2025, BEI kembali memberlakukan suspensi kedua ketika harga saham telah melonjak ke level Rp 1.950 per saham, dan penghentian perdagangan ini masih berlaku hingga kini.
BEI sendiri menjelaskan bahwa kebijakan suspensi saham AGII diambil sebagai upaya cooling down dan perlindungan investor, menyusul adanya peningkatan harga kumulatif saham yang signifikan. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, harga saham AGII memang tercatat melesat fantastis hingga 165,31%, dengan lonjakan tajam yang mulai terlihat sejak awal Oktober 2025.
BEI Buka Suspensi Saham AGII, RMKE, LPPS, dan SMLE, Begini Pergerakannya
Menyikapi hal tersebut, Wakil Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk, Imelda Mulyani Harsono, menegaskan bahwa lonjakan harga kumulatif dan volume transaksi saham AGII sepenuhnya merupakan murni hasil keputusan investasi para investor. “Kami sebagai perusahaan tidak punya andil atau campur tangan dalam pergerakan harga saham tersebut,” ujar Imelda dalam sebuah paparan publik insidentil yang diselenggarakan pada Senin, 13 Oktober 2025. Pernyataan ini menegaskan posisi perusahaan yang menyerahkan dinamika pasar sepenuhnya kepada mekanisme yang berlaku.
Simak Strategi Samator Indo Gas (AGII) Kerek Kinerja Solid di Tahun 2025
Lebih lanjut, pihak AGII juga memastikan bahwa saat ini tidak ada aksi korporasi signifikan yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Imelda menambahkan, semua informasi, fakta, dan kejadian material lain dari perusahaan telah disampaikan secara transparan kepada publik melalui sistem keterbukaan informasi BEI hingga pelaksanaan paparan publik tersebut.
Sebagai informasi, PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) dikenal luas sebagai produsen gas industri terkemuka di Indonesia, melayani beragam sektor vital mulai dari kesehatan, metalurgi, energi, infrastruktur, hingga barang konsumen. Jaringan operasional AGII sangat luas, didukung oleh 58 pabrik dan 103 filling station yang tersebar merata di 29 provinsi di seluruh Indonesia, menunjukkan kapabilitasnya dalam memenuhi kebutuhan pasar.
Meskipun demikian, kinerja keuangan AGII pada paruh pertama tahun 2025 menunjukkan gambaran yang beragam. Penjualan perusahaan berhasil meningkat tipis 2,1% secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp 1,42 triliun. Namun, di sisi lain, laba bersih AGII justru mengalami penurunan signifikan sebesar 65% yoy, menjadi Rp 24,21 miliar.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) mensuspensi saham PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) setelah harganya melonjak signifikan, mencapai peningkatan kumulatif hingga 165,31% dalam sebulan terakhir. Suspensi ini diambil sebagai langkah *cooling down* dan perlindungan investor. Sebelumnya, saham AGII telah dua kali dihentikan sementara, yaitu pada 7 dan 9 September 2025, dengan harga saham mencapai Rp 1.560 dan Rp 1.950 per saham.
Menanggapi suspensi tersebut, Wakil Direktur Utama AGII, Imelda Mulyani Harsono, menyatakan bahwa lonjakan harga saham sepenuhnya merupakan keputusan investasi investor dan perusahaan tidak memiliki andil di dalamnya. AGII juga menegaskan bahwa tidak ada aksi korporasi signifikan dalam waktu dekat dan seluruh informasi material telah disampaikan secara transparan. AGII, sebagai produsen gas industri terkemuka, memiliki jaringan operasional luas di Indonesia, meskipun laba bersih perusahaan mengalami penurunan 65% yoy pada paruh pertama tahun 2025.