IHSG Terbang Tinggi! Akhir Pekan Ditutup Menguat 47 Poin, Bursa Asia Berjaya

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil mengakhiri perdagangan Jumat (3/10/2025) sore dengan penguatan signifikan, didukung oleh sentimen positif dari bursa saham kawasan Asia. Indeks utama pasar modal Indonesia ini menanjak 47,22 poin atau 0,59 persen, memantapkan posisinya di level 8.118,30. Tak hanya IHSG, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga turut mengukir kenaikan sebesar 1,90 poin atau 0,24 persen, mencapai 785,19.

Faktor-faktor positif tersebut tidak lepas dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta serangkaian aksi korporasi yang dilakukan sejumlah emiten. “Penguatan rupiah terhadap dolar AS dan aksi korporasi sejumlah emiten menjadi faktor positif pendorong penguatan IHSG,” terang Kepala Riset Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (7/10/2025).

Prospek positif ini juga didukung oleh agenda domestik yang akan dicermati pelaku pasar pada pekan depan. Perhatian investor akan tertuju pada rilis data cadangan devisa periode September 2025 yang diperkirakan naik menjadi 159 miliar dolar AS, dari posisi 150,7 miliar dolar AS pada Agustus 2025. Selain itu, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) September 2025 juga diproyeksikan menunjukkan kenaikan ke level 120, meningkat dari 117,2 pada Agustus 2025.

Tak hanya itu, pekan depan juga akan dirilis data penting lainnya yang dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai kondisi ekonomi domestik, yakni data penjualan sepeda motor dan mobil untuk September 2025, serta data penjualan ritel periode Agustus 2025.

Di sisi lain, perkembangan ekonomi regional turut mewarnai sentimen pasar. Dari kawasan Asia, tingkat pengangguran Jepang pada Agustus 2025 dilaporkan naik ke level 2,6 persen, dari sebelumnya 2,3 persen pada Juli 2025. Angka ini melampaui estimasi pasar sebesar 2,4 persen dan menjadi yang tertinggi sejak Juli 2024.

Namun, sorotan utama di panggung global mengarah pada pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dalam KTT di Korea Selatan pada akhir Oktober 2025. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memprediksi akan ada terobosan signifikan dalam perundingan perdagangan antara kedua negara adidaya tersebut, yang berpotensi membawa dampak besar bagi pasar global.

Sepanjang sesi perdagangan hari itu, pergerakan IHSG menunjukkan ketahanan luar biasa. Indeks dibuka menguat dan konsisten bergerak di zona positif sepanjang sesi pertama hingga penutupan. Momentum positif ini berlanjut pada sesi kedua, dengan IHSG tetap berada di wilayah hijau hingga akhir perdagangan.

Kinerja sektor-sektor di BEI mencerminkan dinamika positif ini. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor berhasil menguat, dengan sektor teknologi memimpin kenaikan impresif sebesar 3,24 persen. Disusul kemudian oleh sektor industri yang naik 2,13 persen, dan sektor barang konsumen primer yang tumbuh 1,41 persen. Kendati demikian, lima sektor lainnya terpaksa melemah, dipimpin oleh sektor transportasi & logistik yang turun 1,71 persen, serta sektor kesehatan dan keuangan yang masing-masing terkoreksi 1,71 persen dan 0,67 persen.

Beberapa emiten berhasil mencuri perhatian dengan penguatan signifikan, yaitu KOBX, ASLI, MBTO, AGII, dan BUVA. Di sisi lain, saham-saham yang terpaksa mencicipi koreksi terdalam antara lain LION, CBPE, SMIL, SULI, dan DIVA.

Secara keseluruhan, aktivitas perdagangan di BEI terpantau sangat dinamis dengan frekuensi transaksi mencapai 2.565.583 kali. Total volume perdagangan tercatat sebanyak 45,53 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp22,90 triliun. Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 259 saham menguat, 403 saham melemah, dan 136 saham lainnya stagnan.

Menguatnya IHSG selaras dengan mayoritas bursa utama di kawasan Asia. Indeks Nikkei Jepang perkasa dengan kenaikan 865,27 poin atau 1,93 persen ke 45.802,00. Indeks Shanghai China juga naik 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, dan indeks Straits Times Singapura menguat 16,74 poin atau 0,38 persen ke 4.411,95. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong menjadi satu-satunya yang melemah, terkoreksi 146,20 poin atau 0,54 persen ke 27.140,92.

Ringkasan

Pada hari Jumat, 3 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 47,22 poin atau 0,59 persen ke level 8.118,30. Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif dari bursa saham Asia, penguatan nilai tukar rupiah, dan aksi korporasi sejumlah emiten. Indeks LQ45 juga mengalami kenaikan sebesar 1,90 poin atau 0,24 persen, mencapai 785,19.

Pelaku pasar akan mencermati data cadangan devisa September 2025 dan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) September 2025 pada pekan depan. Selain itu, data penjualan sepeda motor, mobil, dan ritel Agustus 2025 juga akan dirilis. Mayoritas bursa Asia juga mengalami penguatan, seperti Nikkei Jepang, Shanghai China, dan Straits Times Singapura.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *