Dolar Amerika Serikat (AS) membuka pekan ini dengan tren pelemahan, seiring meningkatnya ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada September 2025 mendatang. Sentimen ini memberikan tekanan signifikan pada mata uang Negeri Paman Sam tersebut.
Berdasarkan data dari Trading Economics, pada Senin (8/9/2025) pukul 17.07 WIB, indeks dolar AS, atau yang dikenal sebagai DXY, berada di level 97,742. Angka ini menunjukkan koreksi tipis sebesar 0,003% secara harian. Meskipun demikian, indeks tersebut sempat membukukan penguatan 0,013% secara mingguan dan 0,01% secara bulanan, mengindikasikan pergerakan yang fluktuatif namun cenderung melemah dalam jangka pendek.
Nanang Wahyudin, selaku Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, mencermati bahwa prospek pelemahan terus membayangi dolar AS. Hal ini dipicu oleh potensi The Fed untuk memangkas suku bunga, diiringi sinyal-sinyal pelonggaran moneter yang berpotensi berlanjut. Kondisi ini dipicu oleh data ekonomi AS yang terbaru.
“Data ketenagakerjaan AS pada Agustus lalu hanya mencatat penambahan 22.000 pekerjaan, ditambah lagi dengan tingkat pengangguran yang naik menjadi 4,3%. Angka-angka ini membuat pasar menilai ruang pelonggaran kebijakan dapat menjadi lebih besar,” jelas Nanang kepada Kontan, Senin (8/9/2025). Ia menambahkan bahwa potensi pemangkasan suku bunga bisa menjadi lebih substansial jika diimbangi dengan perlambatan angka inflasi yang signifikan.
Nanang memprediksi bahwa pemangkasan sebesar 25 basis poin (bps) sudah hampir dipastikan. Namun, jika data inflasi menunjukkan perlambatan yang mengejutkan, bukan tidak mungkin The Fed akan mempertimbangkan pemangkasan hingga 50 bps, sebuah langkah yang dapat memberikan dampak lebih besar pada pasar keuangan global.
Lebih lanjut, Nanang memperkirakan bahwa pasca kebijakan suku bunga The Fed bulan ini, indeks dolar AS berpotensi terus melemah. Level support krusial yang perlu diperhatikan berada di 97,20 dan 96,36. Apabila level-level ini berhasil ditembus, tekanan jual dapat menyeret indeks lebih dalam hingga ke level 95,67 dan 94,64. “Sebaliknya, area resisten terdekat yang perlu diwaspadai berada pada level 98,88 dan 99,45,” Nanang menaksir.
Ringkasan
Dolar AS mengalami pelemahan karena pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga pada September 2025. Indeks dolar AS (DXY) menunjukkan koreksi tipis namun fluktuatif, dengan potensi pelemahan lebih lanjut yang dipicu oleh sinyal pelonggaran moneter The Fed.
Data ketenagakerjaan AS yang lemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga, bahkan berpotensi hingga 50 bps jika inflasi melambat signifikan. Analis memperkirakan indeks dolar AS dapat terus melemah pasca kebijakan suku bunga The Fed, dengan level support krusial di 97,20 dan 96,36.