Wall Street Ditutup Melesat Didorong Saham Teknologi

Wall Street mengakhiri perdagangan Kamis, 11 September lalu, dengan gemilang, mencetak rekor tertinggi di seluruh indeks utama bursa saham Amerika Serikat (AS). Kenaikan signifikan pada saham Tesla dan Micron Technology menjadi pendorong utama reli ini, di tengah ekspektasi kuat pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve bulan ini, dipicu oleh data inflasi dan pengangguran AS yang terbaru.

Indeks S&P 500 melonjak 0,85 persen, menutup sesi di level 6.587,47 poin, sementara Nasdaq menguat 0,72 persen menjadi 22.043,08 poin. Tak ketinggalan, Dow Jones menunjukkan kinerja paling impresif dengan kenaikan 1,36 persen, mencapai 46.108,00 poin. Torehan rekor ini menandai optimisme investor terhadap arah ekonomi dan kebijakan moneter AS.

Meskipun pasar saham bersorak, data ekonomi terbaru dari AS justru menunjukkan gambaran yang kompleks. Harga konsumen pada Agustus tercatat naik lebih tinggi dari perkiraan, dengan laju inflasi tahunan mencapai peningkatan terbesar dalam tujuh bulan terakhir. Bersamaan dengan itu, laporan terpisah mengenai klaim awal tunjangan pengangguran untuk pekan yang berakhir Sabtu, 6 September, mencapai 263.000, sebuah angka yang mendekati level tertinggi dalam hampir empat tahun terakhir. Situasi ini mengindikasikan tekanan berkelanjutan pada ekonomi AS.

Atsi Sheth, Chief Credit Officer Moody’s Ratings di New York, menyoroti kondisi pasar yang “tidak biasa”. Menurutnya, “Inflasi tetap sulit ditekan, apakah ini bisa disebut stagflasi atau tidak, orang punya definisi berbeda. Namun yang jelas, kita berada dalam periode yang tidak biasa dibanding beberapa tahun terakhir, karena pasar tenaga kerja melambat cukup signifikan sementara inflasi tidak ikut menurun.” Penjelasan ini menggambarkan dilema yang dihadapi Federal Reserve dalam merumuskan kebijakan moneter.

Sheth sendiri memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan pekan depan, dan melanjutkan pemangkasan serupa sebanyak 25 basis poin lagi sebelum akhir tahun. Proyeksi ini mencerminkan pandangan bahwa bank sentral perlu bertindak untuk menopang pertumbuhan ekonomi di tengah sinyal pelemahan pasar tenaga kerja.

Keyakinan serupa bergema di pasar futures, di mana pelaku pasar sangat yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin dalam pertemuan kebijakan mendatang. Bahkan, ada kemungkinan sekitar 7 persen bahwa pemangkasan bisa lebih agresif, mencapai 50 basis poin. Sentimen pasar ini diperkuat oleh serangkaian data pasar tenaga kerja yang suram dan rilis inflasi produsen yang lebih rendah dari perkiraan pada Rabu, 10 September.

Kembali ke pergerakan saham, saham Tesla menjadi bintang dengan lonjakan 6 persen, memimpin S&P 500 dan Nasdaq menembus rekor tertinggi baru. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average juga berhasil mencapai level rekor, ditopang oleh kenaikan lebih dari 1 persen pada saham JPMorgan dan Goldman Sachs, menunjukkan kekuatan sektor finansial.

Di sektor teknologi, Micron Technology meroket 7,5 persen, mencapai USD 150,55, setelah Citigroup menaikkan target harga untuk produsen chipmaker tersebut dari USD 150 menjadi USD 175. Gelombang positif ini juga mendorong Indeks Philadelphia SE Semiconductor naik 0,9 persen, mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dan menggarisbawahi kekuatan sektor semikonduktor.

Kabar merger dan akuisisi turut memicu reli signifikan. Saham Warner Bros Discovery melesat 29 persen setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Paramount-Skydance tengah menyiapkan penawaran mayoritas tunai untuk mengakuisisi perusahaan media yang sedang kesulitan tersebut, memberikan dorongan besar bagi investor.

Secara lebih luas, performa pasar sangat positif, dengan sepuluh dari sebelas sektor di S&P 500 mengalami kenaikan. Sektor material memimpin penguatan dengan melonjak 2,14 persen, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik 1,73 persen. Salah satu saham unggulan, Centene, melonjak 9 persen setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut menegaskan kembali proyeksi laba tahunannya dan menyatakan peringkat kualitas program Medicare sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun, tidak semua saham berkinerja positif. Saham Oracle terkoreksi 6,2 persen, menghapus sebagian lonjakan 36 persen pada sesi sebelumnya yang sempat memicu reli saham-saham berbasis AI di Wall Street. Demikian pula, saham Delta Airlines melemah 1,55 persen setelah maskapai itu kembali menegaskan proyeksi laba tahunannya, yang mungkin tidak memenuhi ekspektasi investor yang lebih tinggi.

Secara keseluruhan, jumlah saham yang naik dalam indeks S&P 500 melampaui yang turun dengan rasio 6,8 banding 1, menandakan optimisme pasar yang luas. S&P 500 mencatat 42 rekor tertinggi baru dan hanya 4 rekor terendah, sementara Nasdaq membukukan 143 rekor tertinggi baru dan 42 rekor terendah. Aktivitas perdagangan di bursa AS juga terpantau tinggi, mencapai 18,2 miliar saham, jauh di atas rata-rata 16,1 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya, mengindikasikan partisipasi investor yang kuat dalam reli bersejarah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *