Asing Kembali Borong Saham! IHSG Kuat? Analisis Lengkap di Sini

Asing Net Buy Saham Rp6,67 Triliun Sepekan, Ikut Rayakan HUT ke-80 RI?

Investor asing menunjukkan kepercayaan yang meningkat terhadap pasar saham Indonesia, tercermin dari nilai beli bersih atau net buy sebesar Rp6,7 triliun sepanjang pekan lalu. Fenomena ini menandai pergeseran minat investor global yang mulai mengarahkan pandangan ke pasar negara berkembang (emerging market), termasuk Indonesia, mengingat valuasi saham yang kini dinilai menarik.

Berdasarkan data resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), periode 11-15 Agustus 2025 mencatat pembelian bersih investor asing mencapai Rp6,67 triliun. Angka ini melonjak signifikan dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya membukukan net buy sebesar Rp124,22 miliar. Alhasil, akumulasi nilai net sell investor asing di pasar saham Tanah Air sejak awal tahun pun kian menyusut, kini hanya tersisa Rp55,17 triliun. Puncak pembelian bersih terbesar oleh investor asing tercatat pada Selasa, 12 Agustus 2025, dengan nilai fantastis Rp2,20 triliun.

Martin Aditya, seorang Analis Investasi dari Capital Asset Management, mengungkapkan bahwa faktor utama di balik kembalinya investor asing ke pasar modal Indonesia adalah posisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih diperdagangkan pada rasio harga terhadap laba (price to earning ratio) sekitar 11 kali. Angka ini berada di bawah rata-rata lima tahunan IHSG, menjadikannya sangat atraktif. Martin juga menambahkan, “Investor asing nampaknya sudah melihat pasar negara maju sudah overvalued,” pada Senin, 18 Agustus 2025.

Selain valuasi yang menggiurkan, terdapat beberapa katalis lain yang turut memperkuat keyakinan investor asing. Martin menyebut adanya limpahan aliran modal akibat penyesuaian indeks MSCI, posisi mata uang rupiah yang cenderung stabil, serta ekspektasi yang semakin besar akan penurunan suku bunga. Gabungan sentimen positif ini secara kolektif makin memantapkan langkah investor asing untuk aktif berburu aset di Indonesia.

Guyuran likuiditas dari investor asing ini diproyeksikan akan menjadi penopang utama bagi saham-saham berkapitalisasi besar atau big caps, khususnya yang berasal dari deretan sektor perbankan. Kendati demikian, Martin juga mengakui peran penting investor institusi lokal. “Namun, saya rasa investor institusi lokal juga turut menopang IHSG selama investor asing mencatatkan net sell sejak awal tahun hingga IHSG dapat di level saat ini,” ujarnya.

Dalam konteks strategi portofolio, Martin menuturkan bahwa investor dapat mempertimbangkan untuk mengoleksi saham-saham big caps, terutama di sektor perbankan. Ia melihat bahwa saat ini saham-saham perbankan masih sangat menarik karena belum terlalu diapresiasi secara penuh jika dibandingkan dengan saham-saham konglomerasi lainnya.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ringkasan

Investor asing kembali menunjukkan minat beli yang signifikan di pasar saham Indonesia dengan net buy sebesar Rp6,7 triliun pada pekan lalu. Hal ini dipicu oleh valuasi IHSG yang dianggap menarik dengan price to earning ratio di bawah rata-rata lima tahunan, serta potensi limpahan modal akibat penyesuaian indeks MSCI dan stabilitas rupiah.

Aliran dana asing ini diperkirakan akan mendukung saham-saham berkapitalisasi besar, terutama di sektor perbankan. Selain investor asing, peran investor institusi lokal juga dianggap penting dalam menjaga stabilitas IHSG. Analis menyarankan investor mempertimbangkan saham big caps perbankan karena potensinya yang belum sepenuhnya diapresiasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *