Pada Kamis, 7 Agustus 2025, pergerakan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berakhir stagnan. Saham salah satu bank terbesar di Indonesia ini mempertahankan posisinya di level Rp 8.300 per saham, tidak menunjukkan perubahan signifikan dari harga penutupan perdagangan hari sebelumnya. Stabilitas ini menyoroti ketahanan saham BBCA di tengah dinamika pasar modal yang seringkali menunjukkan volatilitas.
Dibuka Menguat, Ditutup Stabil
Mengawali sesi perdagangan dengan optimisme, saham BBCA dibuka menguat di level Rp 8.325 per saham, melampaui harga penutupan hari sebelumnya. Sepanjang hari, fluktuasi harga terlihat dengan sentuhan tertinggi di Rp 8.350 dan titik terendah di Rp 8.300. Namun, meskipun sempat bergejolak, saham BBCA berhasil kembali ke level penutupan sebelumnya, mencatatkan perubahan 0,00% yang berarti tidak ada kenaikan maupun penurunan nilai sepanjang hari itu.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan aktivitas transaksi yang signifikan untuk saham BBCA pada hari yang sama. Total nilai transaksi saham bank tersebut mencapai Rp 355,70 miliar, dengan volume perdagangan yang tercatat sebanyak 427.802 lot.
Ketahanan harga dan volume transaksi yang solid ini semakin mengukuhkan posisi saham BCA (BBCA) sebagai salah satu pilihan utama di kalangan investor. Meskipun sering dipersepsikan memiliki harga premium di pasar regional, daya tarik saham bank ini tetap tinggi, menjadikannya aset yang diidamkan banyak pelaku pasar.
Ringkasan
Pada 7 Agustus 2025, saham BBCA di BEI ditutup stagnan pada Rp 8.300 per saham, menunjukkan stabilitas di tengah pasar yang dinamis. Saham sempat dibuka menguat, namun kembali ke level penutupan sebelumnya dengan perubahan 0,00%.
Total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 355,70 miliar dengan volume perdagangan 427.802 lot. Ketahanan harga dan volume transaksi yang solid mengukuhkan posisi BBCA sebagai salah satu pilihan utama investor.