BEI & S&P DJ Luncurkan 3 Indeks Saham Baru: Peluang Investasi?

Jakarta, IDN Times – Perjalanan investasi pasif di pasar modal Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi saksi bisu peningkatan signifikan ini, didorong oleh semakin bervariasinya aset investasi pasif yang tersedia sejak tahun 2016.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, mengemukakan bahwa nilai aset produk investasi pasif telah melonjak drastis dalam sembilan tahun terakhir. “Selama sedekade terakhir, Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa dalam produk-produk yang dikelola secara pasif seperti reksa dana dan exchange-traded fund (ETF) indeks,” jelas Irvan di Main Hall BEI, Senin (3/11/2025).

Data menunjukkan bahwa proporsi nilai aset baru dari produk-produk ini telah melesat dari hanya 1,4 persen pada tahun 2016 menjadi 20,1 persen per September 2025, sebuah lonjakan yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap strategi investasi jangka panjang yang efisien ini.

Peningkatan Jumlah dan Nilai Produk Investasi Pasif

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga September 2025, tercatat ada 74 produk reksa dana pasif dan ETF berbasis indeks saham yang tersedia di BEI. Jumlah ini tidak hanya menunjukkan keberagaman pilihan bagi investor, tetapi juga diiringi dengan peningkatan substansial pada total aset kelolaannya (AUM).

Total AUM produk investasi pasif ini telah mencapai Rp16,41 triliun, angka yang menunjukkan pertumbuhan luar biasa jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2017 silam. Irvan menambahkan, “Jumlah dan nilai dana kelolaan tersebut meningkat signifikan dibanding tujuh tahun lalu atau tahun 2017, yakni meningkat hampir tiga kali lipat dari 23 produk dengan AUM sebesar Rp5,9 triliun.”

Raup Nilai IPO Jumbo, Merdeka Gold Listing di BEI Besok

BEI Meluncurkan Tiga Indeks Baru Bersama S&P Dow Jones

Melihat momentum positif ini, BEI berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan produk investasi pasif di pasar modal Indonesia. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah dengan meluncurkan tiga indeks baru, hasil kolaborasi perdana dengan S&P Dow Jones Indices.

Ketiga indeks inovatif tersebut adalah Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted, Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend, dan Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities. Kerja sama ini menandai babak baru dalam pengembangan indeks, tidak hanya mencakup pengembangan dan penerbitan, tetapi juga distribusi rangkaian indeks yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan investor yang mencari peluang di pasar Indonesia. Lebih lanjut, melalui kolaborasi ini, S&P Dow Jones Indices akan turut memanfaatkan kemampuannya untuk memasarkan dan memberikan lisensi berbagai indeks BEI ke seluruh dunia.

“Melalui penawaran ini, BEI dan juga S&P bertujuan untuk mendorong partisipasi investor yang lebih luas, meningkatkan transparansi pasar, dan mendukung integrasi prinsip-prinsip investasi yang bertanggung jawab di pasar modal Indonesia,” tutur Irvan, menegaskan visi jangka panjang dari inisiatif ini.

Mengenal Indeks Baru: Pilihan Investasi Beragam dan Bertanggung Jawab

Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga indeks baru yang diluncurkan BEI bersama S&P Dow Jones, menawarkan berbagai sudut pandang investasi bagi para pelaku pasar:

  • Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted mengukur kinerja perusahaan-perusahaan tercatat di BEI yang tidak hanya memenuhi kriteria keberlanjutan (sustainability), tetapi juga berhasil meningkatkan skor ESG Global S&P secara keseluruhan dibandingkan dengan semesta indeks yang lebih luas. Indeks ini secara khusus memberikan bobot lebih pada perusahaan-perusahaan di setiap sektor dengan skor ESG S&P Global terbaik, mempromosikan investasi yang bertanggung jawab.

  • Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend dirancang untuk mengukur kinerja 30 perusahaan dengan dividen yield saham tinggi dari semesta indeks S&P Indonesia Sharia BMI yang memenuhi persyaratan kepatuhan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Ini memberikan kesempatan bagi investor yang mencari pendapatan dividen sesuai prinsip syariah.

  • Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities mengukur kinerja 30 perusahaan dengan dividen yield saham yang tinggi dari semesta indeks S&P Indonesia LargeMidCap. Indeks ini tidak hanya fokus pada dividen, tetapi juga menggabungkan pertimbangan keberlanjutan dividen seperti profitabilitas dan rasio pembayaran, serta berfokus pada segmen pasar yang relatif likuid, menjadikannya pilihan menarik bagi pencari pertumbuhan dan pendapatan.

Irvan juga menjelaskan bahwa di samping peluncuran ketiga indeks baru dengan S&P, kolaborasi ini mencakup kerangka kerja lisensi lepas pantai yang akan memungkinkan indeks merek IDX dilisensikan secara internasional. Lisensi ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai produk terkait indeks, seperti ETF, reksa dana, dan produk terstruktur, memperluas jangkauan pasar BEI.

“Dengan memanfaatkan jaringan global S&P Dow Jones, kemitraan ini membuka peluang komersial baru dan mendukung aspirasi kami untuk memposisikan indeks IDX sebagai tolok ukur yang diakui secara global,” pungkas Irvan, menggambarkan ambisi BEI untuk menjadi pemain kunci di panggung pasar modal internasional.

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama S&P Dow Jones Indices meluncurkan tiga indeks saham baru: Indeks S&P/IDX Indonesia ESG Tilted, Indeks S&P/IDX Indonesia Shariah High Dividend, dan Indeks S&P/IDX Indonesia Dividend Opportunities. Peluncuran ini bertujuan mendorong partisipasi investor yang lebih luas, meningkatkan transparansi pasar, dan mendukung integrasi prinsip investasi yang bertanggung jawab.

Peluncuran indeks baru ini juga merupakan bagian dari upaya pengembangan produk investasi pasif di pasar modal Indonesia. BEI mencatat pertumbuhan signifikan pada produk investasi pasif, dengan nilai aset melonjak dari 1,4% di 2016 menjadi 20,1% per September 2025. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar BEI dan memposisikan indeks IDX sebagai tolok ukur global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *