BI Pangkas Suku Bunga: BSI Optimalkan Haji-Umrah, Margin Pembiayaan Dirampingkan

Kebijakan BI Rate Turun: Angin Segar bagi Perbankan Syariah, Terutama BSI

Penurunan suku bunga acuan (BI rate) oleh Bank Indonesia memberikan dampak positif bagi perbankan syariah di Indonesia. Hal ini terutama dirasakan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yang melihat potensi peningkatan profitabilitas berkat basis dana murah dan produk berbasis wadiah. Mayoritas skema pembiayaan BSI menggunakan sistem fixed rate, sehingga penurunan BI rate berpotensi meningkatkan net interest margin (NIM).

Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menjelaskan bahwa BSI akan tetap mengkaji ulang margin pembiayaan untuk menjaga daya saing di pasar. Penyesuaian ini akan dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan bisnis. Kinerja BSI sendiri terbilang positif. Per Maret 2025, aset BSI tumbuh 12 persen secara tahunan, penyaluran pembiayaan naik 16,21 persen year-on-year (YoY), dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) meningkat 7,40 persen YoY. Pertumbuhan ini menunjukkan optimisme terhadap kebijakan pelonggaran moneter dan peran perbankan syariah dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif.

BSI tetap fokus pada pengembangan bisnis berbasis syariah yang unik, seperti ekosistem halal, layanan haji dan umroh, serta penguatan bisnis emas. Sebagai contoh, BSI memperkuat konektivitas dengan sektor travel haji dan umroh, salah satunya melalui kerja sama deposit booking seat dengan PT Ayuberga, yang ditandatangani pada Saudi Travel Fair akhir Agustus lalu. Kerja sama ini memudahkan perusahaan travel umroh dan haji dalam membayar booking seat tiket pesawat.

Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, menjelaskan bahwa fasilitas deposit booking seat ini ditujukan untuk menunjang bisnis business to customer (B2C) maupun business to business (B2B), guna mendorong pertumbuhan industri halal. Fasilitas ini membantu pengelolaan likuiditas perusahaan travel, memudahkan proses booking seat penerbangan, dan diharapkan dapat digunakan oleh lebih banyak penyelenggara umroh dan haji. Hingga akhir Agustus 2025, BSI telah bermitra dengan 2.129 penyelenggara umroh dan haji di seluruh Indonesia.

Tren positif juga terlihat pada pertumbuhan tabungan haji dan umrah di BSI. Tercatat kenaikan 18,74 persen secara tahunan, dengan sekitar 6,18 juta rekening dan total dana Rp 14,2 triliun. Menariknya, 12 persen dari total nasabah pendaftar haji adalah kelompok usia milenial (25-35 tahun), menunjukkan potensi pasar yang besar di segmen ini. Secara keseluruhan, penurunan BI rate dan strategi BSI yang tepat sasaran mengindikasikan masa depan yang cerah bagi perbankan syariah di Indonesia.

Ringkasan

Penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI rate) berpotensi meningkatkan profitabilitas Bank Syariah Indonesia (BSI) karena mayoritas pembiayaan BSI menggunakan sistem fixed rate. BSI akan mengkaji ulang margin pembiayaan untuk menjaga daya saing, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Kinerja BSI menunjukkan pertumbuhan positif pada Maret 2025, dengan peningkatan aset, penyaluran pembiayaan, dan penghimpunan dana pihak ketiga.

BSI fokus mengembangkan bisnis berbasis syariah seperti ekosistem halal dan layanan haji-umroh, termasuk kerja sama deposit booking seat dengan PT Ayuberga untuk memudahkan perusahaan travel membayar tiket pesawat. Tabungan haji dan umroh BSI juga mengalami pertumbuhan positif, terutama dari kelompok usia milenial, menandakan potensi pasar yang besar dan prospek cerah bagi perbankan syariah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *