Cermati Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham MBMA, WIFI & IPCC Selasa (12/8)

Scoot.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Selasa (12/8/2025) dengan optimisme, dibuka menguat signifikan. Pada pukul 09.20 WIB, indeks tercatat melonjak 0,73% dan bertengger di level 7.661,38, menunjukkan sentimen positif di awal sesi.

Menganalisis pergerakan indeks, Tasrul Tannar, Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memperkirakan bahwa secara teknikal IHSG mengisyaratkan adanya ruang kenaikan yang terbatas. Untuk perdagangan Selasa (12/8/2025), pergerakan IHSG diproyeksikan akan berada dalam rentang 7.521,10 hingga 7.688,47.

IHSG kini menunjukkan tren short term bullish dengan periode pengamatan 30 hari, didukung oleh tingkat korelasi tren yang tinggi (R² 0.857). Angka ini menandakan bahwa pergerakan harga saat ini cukup konsisten mengikuti pola kenaikan yang stabil. Dengan nilai slope sebesar 28.72, momentum positif pasar terlihat sangat kuat, sementara volatilitas relatif terjaga di level standar deviasi 1.47. Posisi harga saat ini berada tidak jauh dari area resistance, mengindikasikan potensi uji level teknikal penting dalam waktu dekat. Level teknikal ini memperlihatkan resistance terdekat di 7.643,46 (+0,49%) dan resistance berikutnya di 7.688,47 (+1,09%). Sementara itu, level support terdekat berada di 7.521,10 (-0,16%) dan support berikutnya di 7.470,31 (-0,84%).

Rentang pergerakan IHSG yang relatif sempit ini mencerminkan pasar yang berada dalam fase konsolidasi menjelang potensi breakout atau koreksi teknis. Posisi harga yang mendekati resistance memerlukan kewaspadaan tinggi, mengingat tekanan jual dapat muncul di area tersebut. Indikator momentum menunjukkan kondisi overbought ekstrem, dengan MFI di 99.34, RSI di 86.09, dan CMO di 72.18, yang secara historis seringkali mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek jika tekanan beli mulai melemah. Meskipun demikian, W%R di -47.25 mengisyaratkan masih adanya ruang kenaikan terbatas sebelum mencapai kondisi jenuh beli penuh, namun risiko profit taking jelas meningkat. Secara keseluruhan, IHSG masih dalam tren naik yang solid, tetapi memerlukan manajemen risiko ketat mengingat kondisi overbought yang ekstrem. Level kritis (critical level) yang harus diperhatikan adalah 7.490.

IHSG Diprediksi Sideways, Cek 6 Saham Pilihan dari BNI Sekuritas untuk Selasa (12/8)

Selain memberikan rekomendasi teknikal untuk IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan analisis teknikal mendalam untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rincian rekomendasinya:

1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

MBMA saat ini berada dalam tren jangka pendek yang cenderung melemah, meskipun korelasi pergerakan harga terhadap tren menunjukkan kekuatan cukup (R² 0.839). Dengan nilai slope hanya 3.05, kenaikan harga terbilang moderat di tengah volatilitas harga harian yang tercatat 1.41%. Nilai beta sebesar 1.656 mengindikasikan bahwa saham ini memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan pasar, sehingga potensi pergerakan naik-turunnya harga lebih besar dari indeks acuan. Secara teknikal, level resistance terdekat MBMA berada di 448 (+3,23%) dan resistance berikutnya di 458 (+5,53%). Sementara itu, support terdekat tercatat di 426 (-1,84%) dan support berikutnya di 414 (-4,61%). Rasio volatilitas harga (4.08) dan volatilitas volume (7.89) yang tinggi menandakan adanya potensi lonjakan pergerakan yang signifikan jika volume transaksi meningkat.

Korelasi 0.83 semakin memperkuat sinyal bahwa pergerakan harga sejalan dengan tren sebelumnya, sehingga pergeseran arah akan menjadi sinyal penting. Indikator momentum memberikan sinyal oversold ekstrem, dengan RSI sangat rendah di 7.53, MFI di 25.19, dan CMO yang negatif tajam di -84.95. Indikator W%R di -67.32 mengisyaratkan bahwa tekanan jual masih dominan. Namun, kondisi oversold ekstrem ini juga membuka peluang teknikal untuk potensi rebound jangka pendek jika muncul katalis positif atau akumulasi beli yang signifikan di area support kuat. Level cut loss yang disarankan adalah di 412.

Pada awal perdagangan Selasa (12/8/2025), saham MBMA dibuka di level Rp 438 per saham.

Support : Rp 414
Resistance : Rp 458
Rekomendasi : Trading Buy

  MBMA Chart by TradingView

2. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)

WIFI saat ini menunjukkan tren jangka pendek yang positif dengan slope tinggi 32.13, menandakan momentum kenaikan yang cukup kuat meskipun tingkat keterikatan tren (R² 0.685) masih tergolong moderat. Nilai beta di 1.115 menunjukkan bahwa pergerakan harga saham ini sedikit lebih agresif dibandingkan pasar, dengan volatilitas harian yang relatif rendah di 1%. Korelasi tinggi sebesar 0.92 semakin memperkuat sinyal bahwa harga bergerak sejalan dengan tren sebelumnya. Dari sisi teknikal, resistance terdekat WIFI berada di 2.700 (level harga saat ini) dan resistance berikutnya di 2.760 (+2,22%). Sementara itu, support terdekat di 2.570 (-4,81%) dan support kedua di 2.500 (-7,41%).

Rasio volatilitas harga 7.75 dan volatilitas volume 5.38 menunjukkan potensi pergerakan tajam jika terjadi peningkatan volume yang signifikan. Rentang teknikal yang cukup lebar ini memberikan peluang bagi trader untuk memanfaatkan swing harga. Indikator momentum mencerminkan kondisi netral cenderung oversold ringan, dengan MFI di 25.75, RSI di 49.02, W%R di -25.26, dan CMO di -1.96. Kondisi ini mengindikasikan bahwa ruang kenaikan masih terbuka jika terjadi dorongan beli tambahan, meskipun perlu konfirmasi dari peningkatan volume. Potensi reli menuju resistance 2.760 terbuka lebar jika minat beli mampu menembus level kunci 2.700 dengan dukungan transaksi yang solid. Level cut loss yang direkomendasikan adalah di 2.580.

Pada awal perdagangan Selasa (12/8/2025), saham WIFI dibuka di level Rp 2.720 per saham.

Support : Rp 2.500
Resistance : Rp 2.760
Rekomendasi : Trading Buy

  WIFI Chart by TradingView

3. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC)

IPCC saat ini berada dalam tren jangka pendek dengan arah kenaikan yang moderat, tercermin dari nilai slope 4.63 dan korelasi tinggi terhadap tren sebelumnya (0.94). Nilai R² di 0.690 menunjukkan kekuatan pola tren yang cukup baik namun tidak sempurna, sementara volatilitas harian tergolong rendah di 1.01%. Nilai beta 1.176 menandakan bahwa pergerakan harga IPCC sedikit lebih agresif dibandingkan pasar. Level teknikal menunjukkan resistance terdekat di 1.100 (+1,38%) dan resistance berikutnya di 1.110 (+2,30%). Sementara itu, support terdekat berada di 1.070 (-1,38%) dan support kedua di 1.050 (-3,23%).

Rasio volatilitas harga (2.55) relatif rendah, namun volatilitas volume yang tinggi (9.40) mengindikasikan potensi lonjakan harga jika terjadi akumulasi atau distribusi yang signifikan. Indikator momentum berada pada kondisi oversold ekstrem, dengan MFI di 3.63, RSI di 16.64, W%R di -70.84, dan CMO di -66.72, menunjukkan tekanan jual yang sudah sangat dalam. Kondisi ini berpotensi memicu technical rebound jangka pendek apabila muncul sentimen positif atau peningkatan volume beli di area support kunci, meskipun risiko pelemahan lanjutan tetap ada jika support terdekat gagal bertahan. Level cut loss yang direkomendasikan adalah di 1.040.

Pada awal perdagangan Selasa (12/8/2025), saham IPCC dibuka di level Rp 1.090 per saham.

Support : Rp 1.050
Resistance : Rp 1.110
Rekomendasi : Trading Buy

  IPCC Chart by TradingView

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *