Ditolak Jabat Tangan, Harta Pejabat Kemenkeu Deni Surjantoro Jadi Sorotan!

Scoot.co.id – Sebuah video singkat yang memperlihatkan momen seorang pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ditolak jabat tangannya oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menjadi viral dan memicu perbincangan hangat di media sosial. Siapakah sosok pejabat tersebut?

Dia adalah Deni Surjantoro, seorang pejabat yang bertugas di lingkungan Kemenkeu. Dalam video berdurasi 18 detik yang diunggah oleh akun X @regar_oposisi pada Selasa (21/10/2025), terlihat Deni Surjantoro memberikan hormat kepada Purbaya yang baru saja keluar dari mobil bersama istrinya, Ida Yulidina.

Setelah memberikan hormat, Deni mengulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Purbaya. Namun, tanpa diduga, Purbaya tidak membalas uluran tangan tersebut. Deni hanya sempat bersalaman dengan istri Menteri Keuangan, sementara Purbaya langsung menyalami pejabat lain yang menyambutnya. Momen ini sontak memicu beragam komentar dari warganet.

“Prediksi *khusnudzon* gue, Pak Purbaya sudah saling hormat sama dia, jadi biar efisien dia nggak perlu tambah jabatan tangan lagi,” tulis akun Taufik Nur, seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu (25/10/2025). Komentar lain datang dari akun Habibanana, “Tapi Pak Purbaya udah balas kasih salam hormat sama orang itu, dan si orang itu juga udah duluan kasih salam hormat. Tapi mungkin kurang sreg kalau belum jabat tangan aja sementara Pak Pur merasa udah cukup dan nggak perlu jabat tangan lagi.”

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Keuangan maupun dari Deni Surjantoro terkait insiden yang terekam dalam video tersebut. Lantas, siapakah sebenarnya Deni Surjantoro, dan seberapa besar harta kekayaan yang dimilikinya?

Harta Kekayaan Deni Surjantoro

Deni Surjantoro saat ini menjabat sebagai Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (BKLI) di Sekretariat Jenderal Kemenkeu, sebuah posisi strategis yang telah diembannya sejak tahun 2023. Pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, pada 4 Februari 1973 ini, memiliki rekam jejak karir yang panjang dan beragam di lingkungan Kementerian Keuangan.

Sebelum menduduki jabatan saat ini, Deni Surjantoro pernah bertugas di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), dengan berbagai posisi penting yang pernah diamanahkan kepadanya. Beberapa di antaranya adalah Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Wilayah DJBC Bali, NTB, dan NTT, serta Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi DJBC. Bahkan, Deni juga pernah menjabat sebagai Atase Keuangan di Singapura.

Sebagai seorang pejabat negara, Deni Surjantoro secara rutin melaporkan harta kekayaannya melalui e-LHKPN. Berdasarkan laporan terakhirnya pada 27 Februari 2025 untuk periodik tahun 2024, total harta kekayaan Deni Surjantoro tercatat sebesar Rp1,9 miliar.

Komponen terbesar dari harta kekayaannya berasal dari kas sebesar Rp1 miliar, diikuti oleh tanah dan bangunan senilai Rp615 juta, kendaraan bermotor (mobil dan motor) senilai Rp166 juta, serta harta bergerak lainnya senilai Rp155 juta.

Profil Deni Surjantoro

Deni Surjantoro adalah seorang birokrat tulen yang lahir dan dibesarkan di Temanggung. Jabatan Kepala BKLI Kementerian Keuangan yang diembannya saat ini semakin menempatkannya sebagai garda terdepan dalam penyampaian informasi dan komunikasi publik di lingkungan Kemenkeu.

Sebelum menduduki posisi strategis ini, rekam jejak karir Deni Surjantoro terbilang cemerlang dan sarat dengan penugasan penting. Selain pernah menjabat sebagai Atase Keuangan di Singapura (hingga tahun 2023), ia juga pernah memimpin Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) (hingga tahun 2020).

Spesialisasi dan Pelatihan Kelas Dunia

Tak hanya memiliki jabatan strategis, Deni Surjantoro juga dikenal memiliki beragam spesialisasi dan pengalaman pelatihan berkelas dunia. Keahliannya meliputi bidang Audit, Intelijen, dan Manajemen Risiko.

Untuk menunjang keahliannya tersebut, Deni Surjantoro telah mengikuti berbagai pelatihan internasional bergengsi. Dalam bidang Audit, ia pernah mengikuti pelatihan Audit Electronic Data Processing, Post Clearance Audit Technique, Statistical Audit Sampling, hingga Custom Enforcement and Compliance Working Group di Jepang dan Thailand.

Di bidang Intelijen, Deni mendalami Implementation of Border Measures for IPR Protection, Complex Financial Investigation, Counter Terrorism Intelligence, dan Weapons of Mass Destruction di berbagai negara seperti Peru, Thailand, Australia, serta Amerika Serikat.

Sementara itu, dalam bidang Manajemen Risiko, Deni mendalami Risk Management Comparative Study, Trade Facilitation, dan Risk-Based Passenger Selectivity di Belanda, Amerika Serikat, Singapura, dan Korea.

Selain pelatihan, Deni Surjantoro juga aktif berpartisipasi dalam berbagai konferensi internasional, seperti WCO IT/TI Conference di Azerbaijan dan Strategic Communication Conference di Brussel, Belgia. Bahkan, ia pernah menyelesaikan program kepemimpinan Authentic Leader Development di Harvard Business School, Boston, Amerika Serikat.

Dengan rekam jejak pendidikan dan karir yang mentereng, Deni Surjantoro jelas merupakan sosok pejabat publik yang kompeten dan berpengalaman. Insiden viral yang melibatkan dirinya dengan Menkeu Purbaya ini pun semakin memicu rasa penasaran publik, mengenai apa yang sebenarnya terjadi di balik momen singkat yang terekam kamera tersebut.

Rekam Jejak Deni Surjantoro

Di tengah sorotan publik terkait video viral tersebut, nama Deni Surjantoro menjadi semakin dikenal. Pejabat yang “salamnya tak bersambut” ini ternyata memiliki segudang pengalaman dan prestasi yang patut diperhitungkan.

Lahir di Temanggung pada 4 Februari 1973, Deni Surjantoro telah mengabdikan dirinya untuk negara sejak lama. Jabatan Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (BKLI) yang diembannya sejak tahun 2023 semakin menegaskan perannya sebagai ujung tombak komunikasi pemerintahan di Kementerian Keuangan.

Sebelum menduduki posisi saat ini, Deni memiliki rekam jejak yang mengesankan, termasuk pengalamannya sebagai Atase Keuangan di Singapura hingga 2023 dan Kepala Subdirektorat Komunikasi dan Publikasi di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai hingga 2020.

Karir Gemilang dan Prestasi Internasional

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Deni Surjantoro dikenal sebagai sosok yang ahli di berbagai bidang, mulai dari audit, intelijen, hingga manajemen risiko. Pengalamannya dalam dunia audit tercermin dari partisipasinya dalam berbagai pelatihan internasional, seperti Audit Electronic Data Processing dan Post Clearance Audit Technique di Jepang dan Thailand.

Di bidang intelijen, Deni turut berkontribusi dalam pelatihan strategis seperti Implementation of Border Measures for IPR Protection, Complex Financial Investigation, dan Counter Terrorism Intelligence, yang dilaksanakan di berbagai negara, termasuk Peru, Thailand, Australia, dan Amerika Serikat.

Keahlian Deni tidak berhenti di situ. Dalam manajemen risiko, ia menyelesaikan pelatihan Risk Management Comparative Study, Trade Facilitation, dan Risk-Based Passenger Selectivity di negara-negara maju seperti Belanda, Singapura, Amerika Serikat, dan Korea.

Tak hanya itu, Deni juga aktif di berbagai forum internasional, antara lain WCO IT/TI Conference di Azerbaijan dan Strategic Communication Conference di Brussel, Belgia. Puncak dari perjalanan karirnya adalah menyelesaikan program kepemimpinan Authentic Leader Development di Harvard Business School, yang semakin memperkuat kompetensinya sebagai pemimpin dalam dunia publik dan pemerintahan.

(Tribunnews.com/Tribunnewsmaker.com/Kompas.com/Bangkapos.com)

Ringkasan

Sebuah video viral memperlihatkan pejabat Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, yang ditolak jabat tangannya oleh Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Deni Surjantoro adalah Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (BKLI) di Sekretariat Jenderal Kemenkeu sejak 2023. Momen penolakan jabat tangan ini memicu beragam komentar dari warganet, namun belum ada keterangan resmi dari pihak Kemenkeu maupun Deni Surjantoro.

Deni Surjantoro memiliki rekam jejak karir yang panjang, termasuk pernah bertugas di DJBC dan menjadi Atase Keuangan di Singapura. Berdasarkan LHKPN terakhirnya pada 27 Februari 2025, total harta kekayaannya tercatat sebesar Rp1,9 miliar, yang terdiri dari kas, tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, serta harta bergerak lainnya. Ia juga dikenal memiliki beragam spesialisasi dan pengalaman pelatihan berkelas dunia di bidang Audit, Intelijen, dan Manajemen Risiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *