ELSA: ESG, Pemberdayaan Lokal, Ekspansi Global yang Berkelanjutan

Di tengah lanskap ekonomi yang kian kompetitif, nilai sebuah korporasi tak lagi semata diukur dari performa finansial, melainkan juga dari sejauh mana ia mampu menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Salah satu manifestasi konkretnya adalah melalui penyerapan dan pemberdayaan tenaga kerja lokal. Pendekatan ini bukan hanya menciptakan keuntungan timbal balik, tetapi juga membangun fondasi kuat bagi pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan diuntungkan dengan hadirnya sumber daya manusia yang memahami seluk-beluk kondisi sosial dan budaya setempat, sekaligus memperkuat reputasi. Sementara itu, bagi masyarakat, terbukanya akses pada sumber penghasilan berarti kesempatan emas untuk meningkatkan taraf hidup.

Komitmen ini secara nyata ditunjukkan oleh PT Elnusa Tbk (ELSA), bagian tak terpisahkan dari Subholding Upstream Pertamina. Hingga kini, Elnusa bangga mencatat penyerapan 978 individu sebagai tenaga kerja lokal, angka yang merepresentasikan 57% dari total 1.721 pekerja lapangan yang tersebar di berbagai wilayah operasional perusahaan. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan filosofi Elnusa dalam membangun kemandirian lokal.

Berkiprah lebih dari 55 tahun dalam industri energi nasional, Elnusa telah memantapkan kompetensi intinya pada jasa hulu migas terintegrasi, penjualan dan distribusi & logistik energi, serta jasa penunjang migas. Jejak operasional strategis Elnusa membentang luas, mulai dari Balikpapan, Prabumulih, Jambi, Cirebon, Indramayu, Samarinda, Muara Enim, Bojonegoro, hingga Pekanbaru, menjadikan keberadaannya krusial di berbagai sentra energi.

Langkah Elnusa dalam merangkul dan mengembangkan potensi lokal secara signifikan menumbuhkan kepercayaan diri para pekerja yang sebelumnya mungkin ragu akan kemampuan bersaing. Kisah Dyah Khairunnisa, Junior Field Engineer Elnusa, menjadi salah satu bukti inspiratif. “Awalnya saya ragu apakah bisa bersaing di industri energi, tapi Elnusa memberi kesempatan sekaligus bekal pelatihan. Dari situ saya mulai percaya diri, hingga akhirnya bisa berkembang dalam pekerjaan ini. Elnusa membuat saya yakin bahwa tenaga kerja lokal juga mampu bersaing dan berprestasi,” ujarnya, seperti dikutip dari rilis resmi pada Senin (22/9).

Bukan hanya itu, dedikasi dan kerja keras juga menjadi modal utama bagi tenaga kerja lokal untuk menapaki jenjang kepemimpinan. Ini tercermin pada perjalanan Firdzan Rahman Abu Rizal Sutisna, Lead of Cementing Lab EIR Elnusa. Sebagai Lab Engineer di Divisi Cementing, Firdzan berkontribusi langsung dalam pengembangan produk cement slurry berkualitas tinggi. “Dengan kerja keras dan dedikasi, kami terus meningkatkan kualitas dan menghasilkan produk yang kompetitif,” tegas Firdzan, menunjukkan semangat inovasi dari dalam.

Membawa Dampak Ekonomi Lokal yang Berkelanjutan

Elnusa teguh meyakini bahwa penyerapan tenaga kerja lokal ini secara kolektif menggerakkan roda operasional perusahaan di lapangan secara efisien. Kehadiran para pekerja lokal ini tak sekadar menambah kekuatan Elnusa, melainkan juga secara langsung memberikan dampak ekonomi substansial di berbagai daerah wilayah operasi. Lebih dari sekadar kesempatan kerja, Elnusa juga aktif menyelenggarakan program pelatihan dan pembekalan kompetensi kerja yang terstruktur. Program-program ini dirancang untuk memastikan tenaga kerja lokal tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga memiliki daya saing yang tinggi dalam industri energi yang terus berevolusi.

Inisiatif strategis ini sejalan dengan komitmen Elnusa dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Melalui program pemberdayaan ini, Elnusa berkontribusi nyata dalam mendorong terciptanya kesempatan kerja yang produktif, pembangunan ekonomi yang inklusif, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Ini adalah visi jangka panjang yang melampaui capaian finansial.

“Kami percaya bahwa kekuatan sebuah perusahaan tidak hanya terletak pada teknologi atau sistemnya, tetapi juga pada manusianya. Dengan memberdayakan tenaga kerja lokal, kami tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh dan berkembang bersama kami. Ini adalah bagian dari komitmen Elnusa untuk menjadi mitra yang hadir dan berdampak nyata bagi daerah tempat kami beroperasi,” papar Hera Handayani, Direktur SDM & Umum Elnusa, menggarisbawahi filosofi perusahaan.

Ekspansi Global dengan Inovasi Anak Bangsa

Meskipun mengakar kuat pada dukungan tenaga kerja lokal, Elnusa tak berhenti di situ. Perusahaan juga aktif melakukan ekspansi ke pasar global, membawa serta inovasi anak bangsa ke panggung internasional. Salah satu terobosan signifikan adalah peluncuran Pertastream, sebuah alat inspeksi pipa ultrasonik pertama buatan Indonesia, hasil kolaborasi gemilang antara Elnusa, Pertamina, dan Pindad. Inovasi ini bukan hanya menjadi bukti nyata kemampuan bangsa dalam menghadirkan teknologi berstandar global yang efisien dan presisi, tetapi juga mendukung kemandirian energi nasional.

“Kehadiran Pertastream memperkuat transformasi Elnusa sebagai perusahaan jasa energi terintegrasi yang tidak hanya memberikan solusi total, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui penguasaan teknologi karya anak bangsa,” ujar Rustam Aji, Corporate Secretary Elnusa dalam rilis sebelumnya, menegaskan pentingnya penguasaan teknologi. Keberhasilan Elnusa melalui anak usahanya, Elnusa Trans Samudera (ETSA), dalam mendukung survei seismik 3D di perairan Songkhla, Thailand, juga semakin menegaskan komitmen Elnusa sebagai penyedia jasa energi terintegrasi berstandar global. Langkah ini diharapkan kian memperkuat kiprah Indonesia di kancah internasional.

Menatap sisa tahun 2025, Elnusa memantapkan langkahnya dengan menetapkan serangkaian program strategis sebagai fondasi penguatan kinerja. Ini meliputi fokus pada aspek Health, Safety, Security & Environment (HSSE), optimalisasi efisiensi biaya, perluasan sinergi antar entitas Pertamina Group, dorongan investasi tepat guna, serta peningkatan kompetensi SDM melalui pengembangan berkelanjutan dan penerapan teknologi yang terjangkau dan relevan.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Elnusa optimistis akan menutup tahun 2025 dengan capaian positif, senantiasa berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan masyarakat luas. “Bagi Elnusa, keberhasilan bukan hanya diukur dari pencapaian operasional maupun finansial, tetapi juga dari sejauh mana manfaat dan dampak positif dapat dirasakan masyarakat luas,” pungkas Rustam Aji, menegaskan kembali esensi keberadaan Elnusa sebagai entitas yang peduli.

Ringkasan

PT Elnusa Tbk (ELSA), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan lokal dengan menyerap 978 tenaga kerja lokal, atau 57% dari total pekerja lapangan. Hal ini selaras dengan filosofi perusahaan dalam membangun kemandirian lokal dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan di wilayah operasional. Elnusa juga aktif menyelenggarakan program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Selain pemberdayaan lokal, Elnusa juga berfokus pada ekspansi global dengan inovasi anak bangsa. Perusahaan meluncurkan Pertastream, alat inspeksi pipa ultrasonik pertama buatan Indonesia, hasil kolaborasi dengan Pertamina dan Pindad. Keberhasilan anak usaha Elnusa, ETSA, dalam survei seismik 3D di Thailand, menunjukkan komitmen Elnusa sebagai penyedia jasa energi terintegrasi berstandar global, dan terus berupaya meningkatkan kinerja melalui berbagai program strategis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *