Scoot.co.id – Harga emas Antam mengalami penurunan signifikan, tercatat meluncur Rp 21.000 menjadi Rp 1.924.000 per gram pada perdagangan Selasa (12/8). Angka ini menunjukkan koreksi tajam dibandingkan harga akhir pekan lalu yang masih berada di level Rp 1.945.000 per gram.
Tren penurunan harga emas ini juga berlaku untuk layanan penjualan kembali atau buyback emas Antam. Nilai buyback saat ini dipatok Rp 1.770.000 per gram, menurun Rp 21.000 dari sebelumnya yang mencapai Rp 1.791.000 per gram. Dengan demikian, masyarakat yang ingin menjual kembali koleksi emasnya akan dikenakan harga tersebut.
Meskipun terjadi penurunan, bagi para pemilik emas batangan yang telah melakukan pembelian sejak November tahun 2022, momen ini justru masih sangat menguntungkan. Pasalnya, harga emas Antam pada tanggal 26 November 2022 tercatat hanya Rp 936.000 per gram. Ini berarti, mereka yang berinvestasi sejak saat itu berpotensi meraup keuntungan besar atau “cuan”.
Sebagai ilustrasi, jika seseorang memiliki 5 gram emas Antam yang dibeli pada November 2022 dengan total harga Rp 4.680.000, dan menjualnya pada harga saat ini, maka emas tersebut akan laku senilai Rp 8.850.000 (belum termasuk pajak). Dari perhitungan tersebut, keuntungan total yang diperoleh dari penjualan 5 gram emas Antam keluaran tahun 2022 ini mencapai Rp 4.170.000.
Pergerakan harga emas di pasar domestik tak lepas dari dinamika global. Mengutip laporan Reuters, harga emas dunia turut tertekan setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa tarif tidak akan dikenakan pada batangan emas impor. Selain itu, investor global juga menantikan rilis laporan inflasi Amerika Serikat yang krusial, karena dapat memberikan petunjuk mengenai prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember tercatat anjlok 2,5 persen, ditutup pada level USD 3.404,70 per ons. Penurunan ini terjadi setelah pada hari Jumat sebelumnya, harga sempat mencapai rekor tertinggi menyusul kabar Washington akan mengenakan tarif impor khusus negara terhadap batangan emas yang paling banyak diperdagangkan di AS. Namun, pernyataan terbaru Trump yang diunggah melalui akun media sosialnya pada Senin menegaskan bahwa emas tidak akan dikenakan tarif, meskipun tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Jim Wyckoff, seorang analis senior dari Kitco Metals, mengemukakan bahwa pasar mungkin menunjukkan kecenderungan yang sedikit lebih bearish karena ketidakpastian terkait tarif kini telah mereda. Menurutnya, para pedagang akan segera mengalihkan fokus mereka pada faktor-faktor lain, dan hal ini justru dapat menguntungkan emas karena prospek penurunan suku bunga di AS yang diprediksi akan segera terjadi.
Secara paralel, harga emas spot global juga mengalami penurunan 1,2 persen, berada di level USD 3.358,33 pada pukul 1:52 siang ET (1752 GMT). Emas secara historis cenderung menunjukkan kinerja yang solid selama periode ketidakpastian ekonomi dan dalam lingkungan suku bunga rendah, menjadikannya aset lindung nilai yang menarik.
Berikut adalah daftar harga emas Antam hari ini dari Butik Emas LM, Graha Dipta, per Selasa (12/8), sebelum dikenakan pajak:
Harga emas 1 gram: Rp 1.924.000
Harga emas 5 gram: Rp 9.395.000
Harga emas 10 gram: Rp 18.735.000
Harga emas 25 gram: Rp 46.712.000
Harga emas 50 gram: Rp 93.345.000
Harga emas 100 gram: Rp 186.612.000
Harga emas 250 gram: Rp 466.265.000
Harga emas 500 gram: Rp 932.320.000
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.864.600.000
Ringkasan
Harga emas Antam hari ini, Selasa (12/8), mengalami penurunan signifikan sebesar Rp 21.000 menjadi Rp 1.924.000 per gram, diikuti dengan penurunan harga buyback menjadi Rp 1.770.000 per gram. Meskipun turun, investasi emas Antam sejak November 2022, yang saat itu harganya Rp 936.000 per gram, masih memberikan potensi keuntungan besar bagi investor.
Penurunan harga emas ini dipengaruhi oleh dinamika global, termasuk pernyataan Presiden Trump terkait tarif impor emas dan antisipasi rilis laporan inflasi AS yang akan memengaruhi kebijakan suku bunga Federal Reserve. Harga emas berjangka AS dan harga emas spot global juga mengalami penurunan, dengan analis memprediksi fokus pasar akan beralih ke faktor lain yang dapat menguntungkan emas karena potensi penurunan suku bunga di AS.