PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), emiten batu bara Grup Sinar Mas, optimis mencapai target produksi 50-51 juta ton pada tahun 2025, meskipun dihadapkan pada fluktuasi harga komoditas global. Keberhasilan ini turut diiringi pertimbangan perseroan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham.
Direktur GEMS, Suhendra, mengungkapkan proyeksi penurunan harga jual rata-rata batu bara sekitar 16% pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2024. Penurunan ini berpotensi memengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. Namun, Suhendra meyakinkan bahwa GEMS telah menyiapkan berbagai strategi untuk menjaga kinerja tetap optimal di tahun 2025. “Perseroan terus melakukan berbagai inisiatif sehingga kinerja tahun 2025 tetap terjaga,” jelasnya kepada Bisnis, Jumat (12/9/2025).
Salah satu faktor yang diperhatikan GEMS adalah peningkatan permintaan batu bara dari China dan India, yang mulai terlihat sejak Juli 2025. Meski demikian, perseroan tetap memantau perkembangan harga dan permintaan global untuk mengantisipasi perubahan pasar yang dinamis. Strategi diversifikasi pasar, khususnya ke negara-negara Asia, juga menjadi fokus utama GEMS dalam menghadapi tantangan ini.
Soal rencana dividen, Suhendra menjelaskan bahwa alokasi dividen dari laba tahun buku 2025 akan disesuaikan dengan kinerja operasional dan perolehan laba. Hal ini tentunya sangat bergantung pada permintaan dan harga jual batu bara. Semakin baik kinerja, semakin besar peluang pemegang saham untuk menerima dividen.
Kinerja Keuangan Semester I/2025: Laporan keuangan GEMS menunjukkan pendapatan usaha sebesar US$1,14 miliar (Rp18,57 triliun) pada semester pertama tahun 2025. Angka ini mengalami penurunan 16,30% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (US$1,36 miliar). Penurunan pendapatan ini didorong oleh penurunan penjualan luar negeri sebesar US$482,07 juta, dibandingkan US$917,3 juta di semester I/2024. Sebaliknya, pendapatan domestik justru meningkat menjadi US$662,3 juta dari US$449,8 juta di periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun pendapatan domestik meningkat, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 1,34% secara tahunan, menjadi US$743,3 juta. Akibatnya, laba kotor GEMS tergerus hingga 36,71%, menjadi US$401,08 juta. Hal ini berdampak pada laba bersih yang turun 52,14% secara tahunan, menjadi US$151,6 juta (Rp2,46 triliun).
Dari sisi neraca, GEMS mencatatkan penurunan aset sebesar US$1,04 miliar pada 30 Juni 2025, menjadi US$1,23 miliar dari posisi akhir tahun 2024. Jumlah liabilitas juga turun menjadi US$441,3 juta, sementara total ekuitas tergerus menjadi US$600,5 juta.
Meskipun menghadapi tantangan penurunan harga dan laba bersih, GEMS tetap optimis menghadapi masa depan dengan strategi diversifikasi pasar dan pemantauan ketat terhadap fluktuasi pasar global. Pertimbangan pembagian dividen juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemegang saham.
Ringkasan
PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) menargetkan produksi batu bara 50-51 juta ton pada 2025, meskipun memprediksi penurunan harga jual sekitar 16% dibandingkan tahun 2024. GEMS akan tetap berupaya menjaga kinerja optimal melalui strategi diversifikasi pasar, terutama ke negara-negara Asia, serta memanfaatkan peningkatan permintaan dari China dan India. Pembagian dividen akan dipertimbangkan berdasarkan kinerja operasional dan laba tahun buku 2025.
Pada semester I/2025, GEMS mencatatkan pendapatan usaha US$1,14 miliar (Rp18,57 triliun), turun 16,30% year-on-year. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan penjualan luar negeri, meskipun penjualan domestik meningkat. Laba bersih juga turun 52,14% menjadi US$151,6 juta (Rp2,46 triliun) akibat kenaikan beban pokok penjualan. Meskipun demikian, GEMS tetap optimistis dengan strategi yang telah disiapkan.