Scoot.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Rabu (17/9/2025). Tercatat, IHSG naik 22,53 poin atau 0,28%, mencapai level 7.980,23. Kenaikan ini memberikan sinyal positif bagi pergerakan pasar saham.
Tim riset Phintraco Sekuritas menyoroti kondisi teknikal IHSG. Mereka mengamati pembentukan histogram positif pada indikator MACD yang terus berlanjut, sementara indikator Stochastic RSI terpantau bergerak menuju area overbought. Berdasarkan analisis ini, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.950 hingga 8.000 pada perdagangan sesi II hari ini.
Sementara itu, Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengamati bahwa pergerakan IHSG hari ini cenderung sideways. Kondisi ini terjadi menjelang pengumuman suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserves/The Fed), yang selalu menjadi perhatian utama investor. Fanny Suherman menambahkan, level support IHSG berada di 7.870-7.900, dengan level resistance di 7.980-8.020.
Adapun Praktisi Pasar Modal & Founder WH-Project, William Hartanto, memberikan pandangan teknikal bahwa IHSG telah menunjukkan tanda-tanda reversal dan membuka peluang untuk kembali menguji level 8.000 pada perdagangan hari ini. Indikator MACD juga mengisyaratkan arah penguatan dengan mendekati pembentukan golden cross. Namun, William turut mengingatkan adanya pola hanging man yang terbentuk pada perdagangan kemarin, mengindikasikan potensi terjadinya koreksi sehat. Dengan mempertimbangkan kedua faktor tersebut, William memproyeksikan IHSG akan bergerak mixed dalam rentang 7.900 – 8.000 hari ini.
Hingga penutupan perdagangan sesi I Rabu (17/9/2025), dinamika pasar tercermin dari 320 saham yang berhasil menguat, 323 saham yang melemah, dan 156 saham yang stagnan. Delapan indeks sektoral mencatatkan penguatan, memberikan dorongan signifikan terhadap kenaikan IHSG secara keseluruhan.
Di sisi lain, tiga indeks sektoral lainnya justru terperosok ke zona merah. Sektor perindustrian memimpin penguatan dengan kenaikan impresif 4,01%, diikuti oleh sektor teknologi yang melesat 1,93%, dan sektor kesehatan yang naik 1,40%. Sebaliknya, sektor keuangan menjadi yang paling tertekan, turun 0,33%, disusul oleh sektor barang konsumen siklikal yang melemah 0,12%, dan sektor transportasi yang terkoreksi tipis 0,03%.
Secara keseluruhan, total volume perdagangan saham di bursa hingga sesi I hari ini mencapai 24,90 miliar saham. Angka tersebut membukukan total nilai transaksi sebesar Rp 8,77 triliun, menggambarkan aktivitas investor yang cukup ramai.
Ringkasan
IHSG pada sesi I perdagangan Rabu, 17 September 2025, ditutup menguat 22,53 poin (0,28%) ke level 7.980,23. Analisis teknikal dari Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak di rentang 7.950-8.000 pada sesi II, sementara BNI Sekuritas melihat pergerakan sideways menjelang pengumuman suku bunga BI dan The Fed, dengan support di 7.870-7.900 dan resistance di 7.980-8.020.
William Hartanto melihat potensi reversal dan pengujian level 8.000, meskipun adanya potensi koreksi. Pada sesi I, tercatat 320 saham menguat, 323 melemah, dan 156 stagnan, dengan volume perdagangan 24,90 miliar saham dan nilai transaksi Rp 8,77 triliun. Sektor industri, teknologi, dan kesehatan memimpin penguatan, sementara sektor keuangan menjadi yang paling tertekan.