KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), salah satu emiten produsen rokok terkemuka di Indonesia, baru-baru ini mengumumkan langkah strategisnya dalam berinvestasi pada surat utang jangka panjang. Perusahaan telah mengakuisisi patriot bond yang diterbitkan oleh Danantara dengan nilai fantastis sebesar Rp 500 miliar, menandai sebuah keputusan investasi yang patut dicermati di tengah dinamika pasar modal.
Menurut keterangan yang disampaikan oleh Andry Revianto, Sekretaris Perusahaan HMSP, pembelian surat utang jangka panjang ini dilakukan secara bertahap dan ditawarkan tanpa melalui penawaran umum. Instrumen investasi ini berasal dari PT Danantara Investment Management untuk seri Tahun 2025 tahap I, dengan transaksi finalnya tercatat pada 21 Oktober 2025. Surat utang tersebut terbagi menjadi dua seri utama, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda. Secara lebih rinci, untuk Seri A, HMSP mengalokasikan dana sebesar Rp 250 miliar. Obligasi ini menawarkan tingkat bunga tahunan sebesar 2% dan akan jatuh tempo pada 22 Oktober 2030.
Kinerja Turun pada Semester I-2025, Sampoerna (HMSP) Soroti Peredaran Rokok Ilegal
Adapun untuk Seri B, HMSP juga menginvestasikan jumlah yang sama, yakni Rp 250 miliar, dengan tingkat bunga tahunan yang serupa sebesar 2%. Namun, surat utang ini memiliki periode jatuh tempo yang lebih panjang, yaitu hingga 21 Oktober 2032. Total investasi ini menunjukkan strategi Sampoerna dalam mendiversifikasi portofolio keuangannya.
Dalam laporan keterbukaan informasi pada Kamis (23/10), Andry Revianto menjelaskan bahwa nilai total investasi Rp 500 miliar ini merepresentasikan sekitar 1,76% dari total ekuitas perseroan, berdasarkan laporan keuangan tahunan HMSP yang telah diaudit per 31 Desember 2024. Angka ini menempatkan transaksi tersebut di bawah ambang batas yang ditetapkan dalam POJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, yang diterbitkan pada 21 April 2020. Oleh karena itu, investasi ini tidak dikategorikan sebagai transaksi material. Andry juga menegaskan bahwa partisipasi dalam patriot bond Danantara ini tidak akan menimbulkan dampak material terhadap kondisi finansial maupun kelangsungan operasional PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
Semester I-2025, Sampoerna (HMSP) Pertahankan Posisi Pemimpin Pasar dan Laba Bersih
Lebih dari sekadar langkah finansial, investasi dalam surat utang jangka panjang ini juga memiliki dimensi strategis yang lebih luas. Sampoerna melihat partisipasi ini sebagai refleksi nyata dari komitmen kuat perseroan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta inisiatif pemerintah terkait pengelolaan lingkungan. Ini menunjukkan bahwa HMSP tidak hanya fokus pada kinerja ekonomi, tetapi juga pada tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Seiring dengan pengumuman strategis ini, kinerja saham HMSP di pasar modal juga menarik perhatian. Pada penutupan perdagangan Kamis (23/10), harga saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tercatat di level Rp 780 per saham. Angka ini menandai kenaikan signifikan sebesar 10,64% dibandingkan penutupan perdagangan sehari sebelumnya, mengindikasikan respons positif investor terhadap langkah-langkah strategis yang diambil oleh Sampoerna.
Ringkasan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) berinvestasi Rp 500 miliar pada patriot bond yang diterbitkan oleh Danantara. Investasi ini dilakukan secara bertahap dan tidak melalui penawaran umum, dengan dana dialokasikan pada Seri A dan Seri B dengan tingkat bunga tahunan 2%. Tujuan investasi ini adalah untuk diversifikasi portofolio keuangan perusahaan.
Investasi ini merepresentasikan 1,76% dari total ekuitas perseroan dan tidak dikategorikan sebagai transaksi material sesuai POJK Nomor 17/POJK.04/2020. HMSP melihat investasi ini sebagai dukungan terhadap pembangunan berkelanjutan dan inisiatif pemerintah terkait pengelolaan lingkungan. Setelah pengumuman investasi ini, harga saham HMSP naik signifikan sebesar 10,64% menjadi Rp 780 per saham.