IHSG Tembus 8.000: Aksi Buruh Tak Pengaruhi Pasar Saham

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis 8.000 pada Kamis (28/8/2025), ditutup menguat signifikan. Kenaikan ini menarik perhatian para pengamat ekonomi, yang mengaitkannya dengan beberapa faktor kunci, baik internal maupun eksternal.

Salah satu faktor internal yang di sorot adalah demonstrasi buruh dan mahasiswa yang berlangsung kondusif. “Aksi demo buruh dan mahasiswa hari ini berjalan begitu kondusif, tidak anarkis, itu salah satu faktor penguatan IHSG,” ungkap Pengamat Ekonomi, Ibrahim Assuaibi. Ribuan buruh dari berbagai penjuru Indonesia turun ke jalan, menyuarakan enam tuntutan utama terkait kebijakan ketenagakerjaan.

Tuntutan tersebut meliputi: penghapusan outsourcing dan penolakan upah murah; penghentian Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan pembentukan satuan tugas khusus; reformasi pajak perburuhan, termasuk menaikkan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) menjadi Rp 7,5 juta per bulan dan menghapus pajak pesangon, THR, JHT, serta diskriminasi pajak terhadap perempuan menikah; pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law; pengesahan RUU perampasan aset untuk pemberantasan korupsi; dan revisi RUU Pemilu untuk meredesain sistem Pemilu 2029. Ketua Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, memastikan aksi tersebut berlangsung damai. “Memang benar hari ini IHSG dan rupiah menguat (imbas faktor tersebut),” tegas Ibrahim. IHSG sesi I ditutup naik 66,95 poin atau 0,84 persen, mencapai level 8.003,12, bergerak di rentang 7.941—8.022.

Selain faktor internal tersebut, sentimen eksternal juga turut memberikan kontribusi positif terhadap penguatan IHSG. Ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) menjadi salah satu katalis utamanya. Ibrahim menjelaskan, “Presiden Bank Sentral Federal New York, John Williams, mengatakan pada Rabu bahwa suku bunga kemungkinan akan turun pada suatu saat. Namun, para pembuat kebijakan perlu mencermati data ekonomi mendatang sebelum memutuskan pemangkasan suku bunga pada pertemuan The Fed 16–17 September.” Dengan demikian, kombinasi faktor internal yang kondusif dan sentimen positif dari eksternal berkontribusi pada kinerja IHSG yang mengesankan pada hari tersebut.

Ringkasan

IHSG berhasil menembus level 8.000 pada 28 Agustus 2025, ditutup menguat signifikan. Kenaikan ini dipengaruhi oleh demonstrasi buruh yang kondusif dan tidak anarkis, serta tuntutan buruh yang meliputi penghapusan outsourcing, penghentian PHK, reformasi pajak perburuhan, dan revisi UU ketenagakerjaan dan pemilu. IHSG sesi I ditutup naik 66,95 poin (0,84%), mencapai 8.003,12.

Selain faktor internal, sentimen eksternal juga berperan. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed menjadi katalis positif, meskipun keputusan final masih menunggu data ekonomi mendatang. Kombinasi faktor internal yang kondusif dan sentimen positif eksternal berkontribusi pada kinerja IHSG yang mengesankan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *