Pada penutupan perdagangan Jumat (15/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tekanan, berakhir melemah 32,87 poin atau 0,41% ke level 7.898,37. Koreksi ini menandai sesi yang penuh tantangan bagi pasar modal domestik.
Sentimen negatif di pasar saham terlihat jelas dari dominasi saham yang mengalami penurunan. Tercatat, sebanyak 432 saham terkoreksi, jauh melampaui 229 saham yang berhasil menguat, sementara 139 saham lainnya tetap stagnan tanpa perubahan harga yang berarti.
Dari pantauan indeks sektoral, hanya dua sektor yang mampu bertahan di zona hijau, menunjukkan resistensi di tengah koreksi IHSG. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan 1,96%, diikuti oleh sektor kesehatan yang naik 0,71%. Sayangnya, mayoritas, yakni sembilan indeks sektoral, tergelincir ke zona merah, turut menekan pergerakan indeks komposit. Pelemahan terdalam dicatat oleh sektor infrastruktur yang anjlok 2,20%, diikuti oleh sektor energi yang turun 1,09%, dan sektor barang baku yang melemah 0,87%.
Aktivitas perdagangan saham secara keseluruhan mencatat total volume sebesar 46,71 miliar saham, dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 30,38 triliun pada perdagangan hari ini.
Di antara konstituen LQ45, beberapa saham berhasil mencatatkan kinerja positif sebagai top gainers. Tiga saham teratas meliputi PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang melesat 3,03%, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) naik 2,24%, dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menguat 1,80%.
Namun, di sisi lain, daftar top losers LQ45 didominasi oleh saham-saham berikut: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang merosot tajam 6,11%, diikuti oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan koreksi 5,19%, serta PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) yang kehilangan 4,38% dari nilainya.
Ringkasan
Pada perdagangan Jumat (15/8/2025), IHSG mengalami koreksi sebesar 0,41% atau 32,87 poin, berakhir di level 7.898,37. Sebanyak 432 saham mengalami penurunan, lebih banyak dibandingkan 229 saham yang menguat. Hanya sektor teknologi dan kesehatan yang mencatatkan kenaikan, sementara sektor infrastruktur mengalami penurunan terdalam.
Volume perdagangan mencapai 46,71 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 30,38 triliun. MAPI, INKP, dan ICBP menjadi top gainers di LQ45, sementara INCO, BBTN, dan MAPA menjadi saham yang paling banyak mengalami penurunan (top losers).