Istana Minta Polri Usut Tuntas Kasus Ojol Dilindas Kendaraan Brimob

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Presiden RI, secara tegas mendesak kepolisian agar segera mengusut tuntas insiden tragis yang melibatkan kendaraan taktis (rantis) Barracuda. Diduga kuat milik Brimob, rantis tersebut melindas seorang pengendara ojek online (ojol) hingga dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Kamis malam di Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, di tengah upaya kepolisian membubarkan massa aksi demonstrasi.

Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Kamis (29/8), Prasetyo Hadi menegaskan pentingnya aparat kepolisian untuk bertindak dengan penuh kesabaran dan kehati-hatian dalam setiap upaya pengamanan. “Kami secara khusus meminta kepada aparat kepolisian untuk tetap sabar, dan melakukan tindakan pengamanan dengan penuh kehati-hatian, termasuk kami meminta atensi khusus terhadap kejadian tersebut,” ujar Pras, sapaan populernya. Ia juga menggarisbawahi bahwa Istana terus berkoordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, demi menjaga situasi tetap kondusif. “Sekecil apapun jika ada kejadian, tentunya kita semua pasti menyayangkan, dan tidak ingin hal itu terjadi,” tambahnya, menunjukkan keprihatinan mendalam pemerintah.

Baca juga:

  • Kapolda soal Insiden Mobil Rantis Brimob Lindas Ojol: Kami akan Transparan
  • Kapolri Minta Maaf, Perintahkan Propam Usut Peristiwa Rantis Brimob Lindas Ojol
  • Demo 28 Agustus Berakhir Ricuh, Seorang Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Sebagai bentuk empati, Prasetyo juga menyampaikan permohonan maaf atas musibah yang tidak diharapkan ini. Insiden mengerikan rantis Brimob melindas pengendara ojek online tersebut dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial, berkat rekaman amatir warga. Ironisnya, setelah melindas korban, kendaraan taktis itu dilaporkan langsung memacu kecepatan dan meninggalkan lokasi kejadian, memicu reaksi keras dari sejumlah warga dan pengendara yang geram, hingga melakukan pengejaran ke Jalan Layang Non-Tol Casablanca.

Korban yang diketahui berjenis kelamin laki-laki itu, sayangnya, dikabarkan menghembuskan napas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat di kawasan Jakarta Pusat. Menanggapi serius tragedi ini, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Karyoto dikabarkan akan segera menggelar jumpa pers di RSCM, Jakarta Pusat, pada pukul 23.00 WIB, sebuah langkah yang diharapkan dapat memberikan penjelasan transparan kepada publik.

Tragedi ini terjadi di tengah eskalasi aksi unjuk rasa yang bermula damai di depan Kompleks MPR, DPR, DPD RI, Jakarta. Demonstrasi yang berlangsung sejak siang hingga sore hari itu kemudian berujung pada kericuhan. Massa, yang menolak dibubarkan paksa oleh aparat, merespons tembakan gas air mata dan water cannon dengan lemparan batu, petasan, serta botol-botol. Bentrokan sengit tak terhindarkan dan meluas ke beberapa titik strategis di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, termasuk di Jalan Penjernihan, Jalan Penjompongan, Bendungan Hilir, KS Tubun Petamburan, dan Palmerah, menandai suasana malam yang mencekam di ibu kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *