Medina Zein Menyesal Penjarakan Eks Karyawan: Karma Itu Nyata?

Medina Zein, figur publik yang kembali menghirup udara bebas sejak Oktober 2024, kini berupaya menata kembali kehidupannya. Setelah menjalani masa tahanan, ia pun kembali aktif di media sosial, termasuk akun TikTok pribadinya. Melalui sebuah unggahan video terbarunya, perempuan yang sempat mendekam di penjara selama 2,5 tahun akibat kasus penipuan dan pencemaran nama baik ini secara terbuka menyampaikan permintaan maaf Medina Zein kepada pihak-pihak yang pernah ia sakiti.

Salah satu permohonan maaf yang disorot adalah untuk mantan karyawannya yang pernah ia jebloskan ke dalam jeruji besi terkait kasus penggelapan. Dalam video TikTok berjudul ‘Penyesalanku masukin orang ke penjara’ itu, Medina Zein mengungkapkan penyesalannya yang mendalam. “Aku pernah memenjarakan salah satu karyawanku sampai dia kena vonis 4 tahun penjara. Dulu aku terlalu sibuk mengejar kebahagiaan dunia karena aku pikir kebahagiaan itu adalah materi, materi, dan materi,” ujarnya.

Mantan istri Lukman Azhari ini menyadari bahwa kala itu, banyak hati yang ia lukai. Ia bahkan dengan tega memenjarakan karyawannya pada tahun 2017. “Dia memang salah, dia menggunakan uang perusahaan miliaran rupiah. Aku saat itu sebenarnya bisa meng-cover semua (kerugian) itu, tapi aku tetap memenjarakan dia tanpa aku mikir korbannya adalah keluarganya, karena dia tulang punggung,” beber Medina. Dengan nada penyesalan Medina Zein, ia melanjutkan, “Aku minta maaf banget, kang. Aku arogan banget saat itu padahal aku bisa meng-cover semuanya tapi di pikiran aku saat itu, ‘ya lo makan duit perusahaan gue, lo harus masuk penjara’.”

Medina Zein menyesal dan percaya karma itu ada. Penyesalan atas perbuatannya tersebut, diakuinya, datang terlambat. Ia mengaku sangat meyakini adanya karma setelah ia merasakan sendiri pahitnya hidup di balik dinginnya tembok penjara. “Aku enggak tahu tiba-tiba aku harus dalam salah satu lini bisnis aku, aku harus ribut sama orang, aku juga harus masuk ke lapas gara-gara perbuatan dari mulut aku melawan orang dan kesalahan berbisnis aku. Aku akhirnya merasakan jadi kamu, aku minta maaf sebesar-besarnya,” ungkap Medina. “Akhirnya aku tahu karma itu ada, apa yang kamu rasakan, aku rasakan juga,” sambungnya dengan nada lirih.

Selama mendekam di dalam penjara, Medina Zein banyak melakukan introspeksi diri atas semua perbuatan yang dilakukannya di masa lalu. Proses refleksi tersebut pada akhirnya membuat Medina ikhlas menjalani hari-harinya di balik jeruji besi. Ia pun bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik usai keluar dari penjara. “Memang semua butuh sekolah, butuh pelajaran, butuh proses dan akhirnya aku merasa bahwa diri aku memang pantas menerima balasan ini. Makanya aku jalani 2,5 tahun itu ikhlas karena aku merasa pernah berada di posisi mereka yang aku zalimi,” katanya.

Medina pun bersyukur, saat menjalani hidup di Lapas, ia mendapatkan banyak teman baru yang memberikan dukungan. Para petugas Lapas juga selalu bersikap baik dan mau mendengarkan cerita-ceritanya. Rasa syukur lainnya adalah ketika ia bebas, ternyata masih banyak orang yang mau menerimanya kembali dan membantu ia berubah menjadi pribadi yang lebih baik. “Karena aku enggak pernah terpikir pada saat aku bebas, orang masih mau menerima aku. Ya, terlalu banyak kesalahan aku,” tandasnya, menunjukkan rasa terima kasih atas kesempatan kedua yang ia dapatkan.

Ringkasan

Medina Zein, setelah bebas dari penjara, menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada pihak-pihak yang pernah ia sakiti, termasuk mantan karyawannya yang ia penjarakan atas kasus penggelapan. Ia menyesal telah memenjarakan karyawannya yang merupakan tulang punggung keluarga, meskipun saat itu ia mampu menutupi kerugian perusahaan.

Medina Zein menyadari dan meyakini adanya karma setelah merasakan sendiri pengalaman dipenjara. Ia mengaku melakukan introspeksi diri selama di penjara dan bertekad menjadi pribadi yang lebih baik, serta bersyukur karena masih banyak orang yang mau menerima dan membantunya setelah bebas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *