Kim Keon Hee Ditangkap: Skandal Manipulasi Saham & Suap Guncang Korsel!

Kronologi penangkapan Kim Keon Hee, istri mantan presiden yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol, telah menarik perhatian luas di Korea Selatan. Kim ditangkap pada Selasa (12/8/2025), menandai babak baru dalam serangkaian skandal politik yang mengguncang negara tersebut.

Mengutip laporan New York Post pada Rabu (13/8/2025), Kim Keon Hee menghadapi serangkaian tuduhan serius, termasuk suap, manipulasi saham, dan penyalahgunaan pengaruh politik. Penangkapan ini mengukir sejarah karena menjadikannya satu-satunya mantan ibu negara Korea Selatan yang pernah dipenjara. Situasi ini semakin dramatis mengingat suaminya, Yoon Suk Yeol, sudah lebih dulu mendekam di penjara, menjalani persidangan atas dakwaan makar setelah upaya gagal memberlakukan darurat militer pada Desember.

Meskipun empat mantan presiden sebelumnya pernah dipenjara, belum pernah tercatat kasus di mana seorang presiden dan istrinya sama-sama mendekam di balik jeruji besi. Bagaimana rentetan peristiwa ini bisa terjadi? Berikut adalah kronologi penangkapan Kim Keon Hee dan berbagai kasus yang menjeratnya.

Kronologi penangkapan Kim Keon Hee bermula dari kemunculannya di hadapan penyelidik pekan lalu. Ia datang untuk diperiksa oleh jaksa khusus, menyatakan permintaan maaf karena telah menimbulkan kekhawatiran publik, dan menyebut dirinya “bukan siapa-siapa”. Meskipun demikian, namanya telah lama menjadi pusat pusaran skandal yang berlarut-larut, merusak reputasi pemerintahan suaminya. Kim sendiri belum pernah memberikan komentar langsung terkait tuduhan-tuduhan ini, namun tim pengacaranya secara tegas membantah semua dakwaan dan bersumpah akan membuktikan ketidakbersalahannya.

Selama Yoon Suk Yeol menjabat sebagai presiden, jaksa negara tidak pernah mengajukan tuntutan terhadap Kim. Bahkan ketika parlemen yang didominasi oposisi meloloskan rancangan undang-undang untuk menunjuk jaksa independen, Yoon menolaknya dengan alasan politis dan memveto rancangan tersebut, seolah memberikan perlindungan hukum bagi istrinya.

Namun, perubahan besar terjadi setelah Lee Jae Myung terpilih sebagai presiden pada 3 Juni. Presiden baru ini segera menandatangani undang-undang yang membuka jalan bagi penyelidikan independen, kemudian menunjuk jaksa khusus untuk menangani kasus-kasus yang melibatkan Kim Keon Hee.

Pada Rabu pekan lalu, Kim menjalani pemeriksaan intensif selama 11 jam. Setelah serangkaian pemeriksaan mendalam tersebut, jaksa mengajukan permintaan penangkapan. Selasa malam, pengadilan pun mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Kim Keon Hee.

Sejak itu, kronologi penangkapan Kim Keon Hee semakin terkuak. Ia tiba di gedung pengadilan untuk mengikuti sidang prapenahanan, mengenakan setelan hitam, dan tetap membisu di hadapan pertanyaan wartawan. Tak lama kemudian, ia resmi ditahan setelah surat perintah disahkan oleh pengadilan, menandai awal dari babak penahanan dirinya.

Tuduhan utama terhadap Kim mencakup manipulasi harga saham yang diduga menghasilkan keuntungan ratusan ribu dolar. Meskipun perbuatan ini diduga dilakukan saat Yoon Suk Yeol masih menjabat jaksa dan belum terpilih sebagai presiden, skandal tersebut terus membayangi dan merusak kredibilitas pemerintahannya. Selain itu, Kim juga dituduh membantu seorang politisi mendapatkan nominasi partai berkuasa dalam pemilihan sela parlemen pada Juni 2022, menunjukkan dugaan penyalahgunaan pengaruh politik.

Lebih lanjut, Kim didakwa menerima sejumlah hadiah mewah, termasuk kalung berlian dan dua tas Chanel dari seorang pejabat senior Gereja Unifikasi, setelah Yoon menjabat presiden. Pejabat gereja tersebut kini juga ditahan, sementara pihak gereja membantah keterlibatan mereka dalam kasus ini. Jaksa juga masih menyelidiki tuduhan lain, seperti dugaan bahwa kalung Van Cleef senilai 60 juta won yang ia kenakan di KTT NATO 2022 merupakan hadiah suap dari seorang pengusaha Korea Selatan, meskipun Kim mengklaim kalung itu tiruan murah. Ironisnya, barang mewah tersebut tidak dilaporkan dalam daftar kekayaan sebagaimana diwajibkan oleh undang-undang.

Sebelum penahanan ini, Kim dan keluarganya memang sudah beberapa kali tersangkut skandal. Pada tahun 2023, ibu Kim, Choi Eun-soon, divonis setahun penjara karena memalsukan catatan bank demi transaksi properti, menunjukkan adanya pola masalah hukum dalam keluarga.

Selama kampanye presiden, Kim Keon Hee pernah meminta maaf secara publik karena memalsukan riwayat hidup untuk bisnis pameran seni dan berjanji akan menjadi ibu negara yang bertanggung jawab. Namun, setelah Yoon dilantik, beredar rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Kim menerima tas Dior senilai 2.200 dolar di kantornya. Ada juga rekaman percakapan yang dirilis jurnalis, di mana Kim menyebut suaminya “bodoh” dan “tidak bisa berbuat apa-apa tanpa dirinya”. Pengaruh Kim dalam pemerintahan Yoon bahkan menjadi bahan olok-olok publik, dengan banyak warga menyebutnya sebagai “V.I.P. No. 1” sementara Yoon adalah “V.I.P. No. 2”, menggambarkan dominasinya.

Hubungan antara Yoon Suk Yeol dan oposisi semakin memanas akibat tuntutan penyelidikan terhadap istrinya. Pada Oktober lalu, Yoon menyatakan kesiapannya untuk menerima “lemparan batu” demi melindungi Kim. Namun, ironisnya, hanya dua bulan kemudian, ia justru memberlakukan darurat militer dengan alasan melawan “monster” dan “kekuatan anti-negara” di parlemen. Semua rangkaian peristiwa ini semakin mempertegas kronologi penangkapan Kim Keon Hee sebagai salah satu babak paling dramatis dan tak terduga dalam sejarah politik Korea Selatan kontemporer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *