Nvidia Jadi Penentu? Wall Street Beragam, Saham Teknologi di Ujung Tanduk

Scoot.co.id NEW YORK. Pasar saham utama Amerika Serikat (AS) menunjukkan pergerakan yang bervariasi pada perdagangan Rabu (27/8/2025). Investor tampak menahan diri, memantau dengan cermat menjelang rilis laporan kinerja keuangan Nvidia yang sangat dinantikan. Laporan ini diperkirakan akan menjadi penentu krusial bagi kelanjutan reli bursa yang selama ini didorong oleh euforia kecerdasan buatan (AI).

Pada pukul 09.50 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average berhasil menguat tipis sebesar 82,98 poin atau 0,18%, mencapai level 45.501,05. Di sisi lain, indeks S&P 500 terpantau melemah 2,45 poin atau 0,04% menjadi 6.462,39, diikuti oleh Nasdaq Composite yang turun 58,90 poin atau 0,27% ke posisi 21.485,37.

Nvidia sendiri telah menjadi katalis utama kebangkitan pasar sejak April lalu. Perusahaan semikonduktor raksasa ini bahkan sempat mencatat kapitalisasi pasar fantastis lebih dari US$ 4 triliun pada Juli, mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan terbesar di dunia.

Wall Street Menguat, Ditopang Kenaikan Saham Nvidia Pasca Rilis Kinerja

Namun, menjelang rilis laporan keuangannya setelah penutupan pasar, saham Nvidia terkoreksi sebesar 1%. Pedagang opsi memperkirakan bahwa fluktuasi nilai pasar perusahaan ini berpotensi mencapai sekitar US$ 260 miliar usai laporan tersebut, mencerminkan tingginya antisipasi dan ketidakpastian di kalangan investor.

Kekhawatiran terhadap valuasi sektor teknologi semakin meningkat, mengingat sektor ini kini menyumbang hampir 50% bobot dalam indeks S&P 500. Data dari LSEG menunjukkan bahwa valuasi indeks acuan ini berada jauh di atas rata-rata jangka panjang, memicu spekulasi mengenai potensi gelembung pasar.

Tekanan pada saham teknologi terlihat jelas pekan lalu setelah CEO OpenAI, Sam Altman, memperingatkan adanya potensi gelembung di sektor ini. Selain itu, sebuah kajian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) turut menambah keraguan dengan menunjukkan bahwa teknologi AI lebih banyak meningkatkan produktivitas individu daripada keuntungan konkret bagi perusahaan.

Di samping itu, investor juga mencermati dampak ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok terhadap bisnis Nvidia, khususnya di pasar Tiongkok. Implikasi dari kesepakatan bagi hasil terbarunya dengan pemerintah AS juga menjadi perhatian serius, mengingat sensitivitas pasar terhadap isu geopolitik.

Wall Street Dibuka Menguat Jelang Pertemuan AS-China Akhir Pekan Ini

Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management, mengungkapkan kompleksitas situasi ini. “Sulit memahami dampak akhir Nvidia di Tiongkok, karena kita tidak tahu apakah pihak Tiongkok puas dengan cip yang mereka dapatkan dan akan terus membeli lebih banyak,” ujarnya. Meski demikian, Blancato optimis bahwa permintaan global terhadap cip Nvidia tetap kuat.

Dalam gambaran yang lebih luas, enam dari 11 sektor S&P 500 mencatat kenaikan tipis, dengan sektor energi memimpin penguatan sebesar 1,1%. Sementara itu, saham beberapa pelanggan utama Nvidia seperti Microsoft dan Meta, bersama Broadcom dan Advanced Micro Devices (AMD), terpantau melemah pada perdagangan tersebut.

Pasar juga masih menyesuaikan diri pasca tekanan yang terjadi pada Selasa, menyusul langkah kontroversial Presiden AS Donald Trump yang berupaya memberhentikan Gubernur The Federal Reserve, Lisa Cook. Upaya ini berpotensi memicu gugatan hukum, namun jika berhasil, bisa membuka jalan bagi Trump untuk menunjuk pejabat baru yang lebih dovish, yang pada akhirnya dapat menantang independensi bank sentral AS.

Wall Street Mixed Pasca Rilis Data Inflasi AS Naik Sesuai Perkiraan

Dari sisi kebijakan moneter, mayoritas investor memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Presiden The Fed New York, John Williams, menegaskan bahwa keputusan tersebut akan sangat bergantung pada perkembangan data ekonomi yang akan datang.

Pergerakan saham individu juga memberikan warna tersendiri. MongoDB melonjak fantastis 32,2% setelah menaikkan proyeksi laba tahunannya, menunjukkan optimisme pasar terhadap kinerjanya. Sebaliknya, J.M. Smucker anjlok 6% setelah laporan kinerjanya di kuartal pertama tidak mampu memenuhi ekspektasi pasar.

Di lantai Bursa Efek New York (NYSE), jumlah saham yang menguat lebih banyak dibanding yang melemah dengan rasio 1,4 banding 1, sebuah pola serupa juga tercatat di Nasdaq. S&P 500 membukukan 19 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu titik terendah baru, sedangkan Nasdaq mencatat 63 titik tertinggi baru dan 17 titik terendah baru, merefleksikan dinamika pasar yang kompleks.

Ringkasan

Pasar saham AS menunjukkan pergerakan beragam menjelang rilis laporan keuangan Nvidia yang dinantikan, yang dianggap krusial untuk kelanjutan reli bursa. Dow Jones menguat tipis, sementara S&P 500 dan Nasdaq Composite mengalami penurunan. Investor khawatir terhadap valuasi sektor teknologi dan dampak ketegangan dagang AS-Tiongkok terhadap bisnis Nvidia.

Saham Nvidia terkoreksi menjelang rilis laporan keuangannya, dengan perkiraan fluktuasi nilai pasar yang signifikan. Enam dari 11 sektor S&P 500 mencatat kenaikan, dipimpin oleh sektor energi. Pasar juga menyesuaikan diri pasca upaya Presiden AS untuk memberhentikan Gubernur The Federal Reserve, dan investor memperkirakan penurunan suku bunga oleh The Fed pada bulan September.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *