Scoot.co.id MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) makin tertarik berinvestasi saham, setidaknya dalam setahun belakangan.
Berdasarkan data yang dirilis OJK, jumlah Single Investor Identification (SID) di Sulsel selama Juni 2024 – Juni 2025 meningkat hingga 28,69%.
Jumlah itu mengungguli SID pada instrumen lain seperti reksa dana yang tumbuh 15,38% dan Surat Berharga Negara (SBN) yang hanya tumbuh 14,31%.
: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 9 September 2025
Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Budi Susetiyo mengatakan tahun ini instrumen saham dianggap cukup menarik oleh sebagian masyarakat.
Jatuhnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 5.000 beberapa bulan lalu ternyata justru dimanfaatkan oleh sebagian kalangan untuk melakukan pembelian.
: : Duo Investor Raksasa Berbagi Nasib di Saham Gudang Garam (GGRM)
Sehingga saat IHSG naik kembali mendekati level 8.000, banyak masyarakat yang kini mendapatkan keuntungan besar.
Hal inilah salah satu yang membuat masyarakat Sulsel kini makin tertarik dengan pasar saham, sehingga semakin banyak yang terjun ke instrumen tersebut.
: : Reksa Dana Saham Beri Return 32% Sebulan, Koleksi Saham Pemantauan Khusus dan Portofolio Asabri
Kondisi tersebut juga didukung oleh masifnya edukasi pasar saham di Sulsel yang banyak dilakukan para sekuritas.
Sementara manajer investasi tercatat malah kurang aktif melakukan edukasi dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami OJK senantiasa melakukan literasi pasar saham bersama sekuritas, sedangkan manajer investasi kurang aktif di tahun-tahun terakhir ini. Ini juga salah satu yang menyebabkan pertumbuhan SID di pasar saham lebih tinggi dari reksa dana,” kata Budi Susetiyo kepada Bisnis, Senin (8/9/2025).
Tercatat hingga pertengahan 2025, tingkat inklusi masyarakat Sulsel terhadap produk pasar modal mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Per Juni 2025, pelaku pasar modal di Sulsel ada sebanyak 427.336 SID, tumbuh 16,25% jika dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.
Reksa dana masih menjadi instrumen dominan mencapai 406.130 SID. Disusul saham sebanyak 147.532 SID dan SBN sebanyak 19.051 SID.
Namun secara pertumbuhan, saham mencatat peningkatan paling pesat mencapai 28,69% sejak Juni 2024 – Juni 2025. Disusul reksa dana 15,38% dan SBN 14,31%.
Transaksi di pasar saham masyarakat Sulsel per Juni 2025 pun tercatat mencapai Rp13,05 triliun, tumbuh jika dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp9,39 triliun.