Scoot.co.id, JAKARTA – PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM), perusahaan manajer investasi terkemuka, tengah membidik sektor konsumer dan telekomunikasi sebagai fokus investasi untuk produk reksa dana sahamnya. Langkah ini diambil seiring dengan kinerja positif pasar saham domestik.
Kenaikan signifikan kinerja reksa dana saham beriringan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus mendekati level psikologis 8.000. Data Infovesta periode 8-15 Agustus 2025 menunjukkan indeks reksa dana saham (Infovesta Equity Fund Index) melesat 2,27%. Performa ini jauh melampaui indeks reksa dana pendapatan tetap (0,21%), reksa dana campuran (0,76%), dan reksa dana pasar uang (0,10%).
Direktur BPAM, Eri Kusnadi, menjelaskan strategi investasi perusahaan dalam kondisi pasar yang bullish ini. BPAM fokus pada perusahaan-perusahaan yang memiliki fundamental kuat, valuasi yang wajar, dan daya tahan tinggi terhadap ketidakpastian ekonomi global. “Sektor consumer dan telco tetap menjadi pilihan utama kami,” tegas Eri kepada Bisnis, Kamis (21/8/2025).
IHSG sendiri ditutup menguat 1,03% atau 80,87 poin pada Rabu (20/8/2025), mencapai level 7.943,82. Saham sektor consumer cyclicals dan consumer non-cyclicals turut mengalami kenaikan, masing-masing sebesar 0,62% dan 1,63%. Namun, secara year to date, kedua sektor ini masih mencatat kontraksi, yakni 3,52% dan 1,18%. Berbeda dengan sektor teknologi yang menunjukkan kinerja impresif, menguat 0,57% dalam sehari dan melesat 156,78% secara year to date.
BPAM saat ini mengelola asset under management (AUM) sebesar Rp45,88 triliun, dengan 38,13% diinvestasikan di kelas aset saham. Secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan peningkatan AUM sebesar 2,30% year to date hingga 31 Juli 2025, mencapai Rp856,62 triliun. Nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana juga tumbuh 5,46% year to date, mencapai Rp526,53 triliun. Dari sisi transaksi, tercatat net subscription sebesar Rp14,43 triliun secara month to date dan Rp12,40 triliun secara year to date. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan Mei dan Juni 2025 yang masih mencatat net redemption.
Kinerja reksa dana saham secara keseluruhan juga positif. Data Infovesta hingga 20 Agustus 2025 menunjukkan Indeks Reksa Dana Saham (IRDSH) tumbuh 5,71% year to date, mengungguli Indeks Reksa Dana Campuran (IRDCP) dan Indeks Reksa Dana Pendapatan Tetap (IRDPT) yang masing-masing tumbuh 5,65% dan 5,24%. Eri menambahkan, “Secara umum, kinerja reksa dana BPAM selaras dengan kinerja industri, dengan sedikit perbedaan di segmen tertentu.”
Salah satu produk unggulan BPAM adalah reksa dana pasar uang, Batavia Dana Kas Maxima, dengan nilai dana kelolaan Rp13,1 triliun dan pertumbuhan 4,72% dalam setahun terakhir. Di sektor reksa dana syariah berbasis saham, Batavia Technology Shariah Equity USD menjadi andalan, mencatatkan pertumbuhan 10,27% dalam satu tahun terakhir, mayoritas berasal dari investasi saham teknologi.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) memfokuskan investasi reksa dana sahamnya pada sektor konsumer dan telekomunikasi, seiring dengan kenaikan IHSG mendekati level 8.000 dan kinerja positif reksa dana saham (naik 2,27% pada periode 8-15 Agustus 2025). Strategi BPAM berfokus pada perusahaan dengan fundamental kuat, valuasi wajar, dan daya tahan tinggi terhadap ketidakpastian ekonomi global.
Kinerja IHSG yang menguat (1,03% pada 20 Agustus 2025) turut mendorong pertumbuhan reksa dana saham secara keseluruhan (5,71% year to date). BPAM, yang mengelola AUM sebesar Rp45,88 triliun, menunjukkan kinerja selaras dengan industri, dengan produk unggulan seperti Batavia Dana Kas Maxima dan Batavia Technology Shariah Equity USD yang mencatatkan pertumbuhan positif.