Scoot.co.id – Pasar kripto global dan bursa saham Amerika Serikat (AS) menunjukkan kekuatan yang kompak pada Selasa (12/8) waktu setempat. Reli signifikan ini terjadi setelah Biro Statistik Tenaga Kerja AS merilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) untuk Juli 2025 yang menjadi perhatian utama investor.
Di ranah aset digital, Bitcoin (BTC) bergerak naik tipis dari sekitar USD 118.000 menjadi USD 119.000, memberikan sinyal positif bagi pasar kripto. Namun, lonjakan yang lebih mencolok terlihat pada sejumlah aset kripto alternatif (altcoin). Ethereum (ETH) melonjak lebih dari 7 persen, mencapai level USD 4.600, sementara Solana (SOL) dan Chainlink (LINK) masing-masing mencatat kenaikan impresif lebih dari 12 persen dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Sentimen optimisme yang sama juga merambah Wall Street. Indeks-indeks saham utama AS kompak mencatat performa cemerlang. Indeks S&P 500 menguat 1,1 persen, diikuti oleh kenaikan 1,4 persen pada Nasdaq. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) juga berhasil menguat 1,1 persen, mendekati level tertinggi yang tercatat sejak Desember. Saham-saham raksasa teknologi seperti Nvidia, Microsoft, dan Apple tetap menjadi daya tarik utama bagi para investor, didorong oleh prospek cerah di sektor kecerdasan buatan (AI), komputasi awan (cloud), dan pusat data (data center).
Pemicu utama di balik gelombang kenaikan pasar ini adalah meningkatnya ekspektasi akan potensi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan terjadi pada September mendatang. Berdasarkan data dari CME FedWatch, probabilitas pemangkasan suku bunga tersebut melonjak signifikan menjadi 90 persen, naik dari angka 84 persen sebelum data inflasi dirilis.
Meskipun demikian, data inflasi CPI untuk bulan Juli 2025 menunjukkan hasil yang bervariasi. CPI tahunan tercatat naik 2,7 persen, sedikit di bawah perkiraan konsensus sebesar 2,8 persen. Namun, inflasi inti (Core CPI), yang tidak memasukkan harga pangan dan energi, justru menunjukkan kenaikan 3,1 persen secara tahunan, melampaui ekspektasi 3,0 persen dan meningkat dari 2,9 persen pada Juni. Secara bulanan, CPI naik 0,2 persen dan Core CPI naik 0,3 persen.
Menanggapi dinamika pasar ini, Fahmi Almuttaqin, seorang Analis dari Reku, menjelaskan bahwa kombinasi antara ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter The Fed dan optimisme investasi di perusahaan teknologi besar menjadi pemicu utama di balik kenaikan pasar saat ini. Ia menekankan, “Meskipun inflasi inti belum sepenuhnya terkendali, penurunan inflasi umum yang lebih rendah dari perkiraan memberi ruang bagi The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneter. Faktor ini menjadi sentimen positif bagi aset berisiko, termasuk kripto dan saham.”
Fahmi lebih lanjut menambahkan bahwa pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam forum Jackson Hole mendatang akan menjadi penentu krusial arah pasar, khususnya terkait skema pemangkasan suku bunga yang akan diterapkan. Jika skema pelonggaran kebijakan moneter benar-benar dimulai, arus likuiditas berpotensi mengalir deras ke pasar kripto dan saham, secara signifikan mendorong minat investor terhadap instrumen investasi berisiko tinggi.
Meski demikian, Fahmi Almuttaqin juga memberikan imbauan penting kepada investor mengenai perlunya strategi diversifikasi portofolio dan manajemen risiko yang cermat. Investor disarankan untuk mempertimbangkan pemanfaatan platform investasi yang memungkinkan akses simultan ke aset kripto dan saham AS, dilengkapi dengan fitur otomatisasi seperti rebalancing. Fitur ini dapat membantu menjaga alokasi portofolio tetap optimal dan responsif terhadap dinamika pasar yang terus bergerak.