Scoot.co.id, JAKARTA – Presiden Bank Sentral Eropa atau European Central Bank (ECB), Christine Lagarde, melontarkan peringatan keras mengenai potensi bahaya serius bagi perekonomian dunia jika Federal Reserve (The Fed) kehilangan independensinya. Pernyataan ini disampaikan Lagarde dalam wawancara dengan Radio Classique pada Senin (1/9/2025) waktu setempat.
Lagarde menilai bahwa Presiden AS Donald Trump akan menghadapi tantangan besar untuk mengendalikan bank sentral Amerika Serikat tersebut. Hal ini didasari oleh adanya preseden hukum yang secara kuat melindungi posisi para gubernur The Fed dari upaya pemecatan. “Jika dia berhasil melakukannya, saya kira itu akan menjadi ancaman yang sangat serius bagi ekonomi AS dan ekonomi global,” tegas Lagarde, seperti dikutip dari Bloomberg pada Selasa (2/9/2025).
Lebih lanjut, Lagarde menggarisbawahi peran krusial kebijakan moneter bagi Amerika Serikat dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan terciptanya lapangan kerja yang optimal. Tanpa independensi, menurutnya, stabilitas ekonomi AS akan sangat mengkhawatirkan, dan dampaknya akan terasa luas ke seluruh dunia mengingat statusnya sebagai ekonomi global terbesar.
Belakangan ini, Trump memang melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap The Fed. Ia berulang kali menuntut penurunan suku bunga yang dianggapnya terlalu tinggi, serta kerap melontarkan kritik pedas terhadap Ketua Jerome Powell. Tidak hanya itu, Trump juga berupaya memecat Gubernur Lisa Cook atas dugaan penipuan kredit kepemilikan rumah (KPR), sebuah keputusan yang kini tengah dilawan Cook di pengadilan.
Bergeser ke Eropa, Lagarde menyatakan bahwa ECB telah sukses mencapai stabilitas harga dan berkomitmen penuh untuk melakukan segala upaya yang diperlukan demi menjaga inflasi kawasan euro tetap terkendali. “Tujuan inflasi 2% sudah tercapai, dan kami akan terus mengambil langkah yang diperlukan untuk memastikan inflasi terkendali serta harga stabil,” ujarnya dengan tegas.
Pernyataan Lagarde ini disampaikan menjelang rilis laporan inflasi yang diperkirakan akan mengonfirmasi penilaian ECB bahwa tekanan harga di zona euro tetap berada dalam koridor terkendali. Survei Bloomberg memproyeksikan tingkat inflasi sebesar 2%, angka yang persis sesuai dengan target bank sentral.
Para pembuat kebijakan ECB secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level 2% dalam pertemuan dua pekan mendatang. Pada pertemuan Juli lalu, sebagian besar anggota dewan menilai risiko inflasi secara umum seimbang dan menyoroti ketahanan ekonomi Eropa, meskipun dihadapkan pada hambatan dari tarif AS dan konflik Rusia-Ukraina.
Meski demikian, para investor mulai meragukan adanya pemangkasan suku bunga tambahan pada tahun ini. Namun, sejumlah ekonom masih memproyeksikan satu kali pemangkasan lagi pada Desember 2025. Lagarde juga menekankan bahwa ketidakpastian ekonomi global mulai berkurang seiring dengan peningkatan volume perdagangan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat, menandakan adanya stabilitas yang lebih baik.