RAJA Genjot Ekspansi: Capex US$20 Juta di Semester I-2025

Scoot.co.id JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah merealisasikan penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 20 juta, atau setara Rp 325,59 miliar (dengan asumsi kurs US$ 1 = Rp 16.279,50), hingga akhir semester I 2025.

Jumlah realisasi capex RAJA tersebut mencapai 29% dari total anggaran belanja modal yang ditetapkan perseroan untuk tahun ini, yakni US$ 70 juta. Yuni Pattinasarani, Head of Corporate Secretary RAJA, menjelaskan kepada Kontan pada Jumat (8/8) bahwa penyerapan capex ini diarahkan pada sejumlah proyek strategis. Proyek-proyek tersebut meliputi pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan; pembangunan pipa BBM Tanjung Batu di Samarinda; serta pengembangan jaringan pipa di wilayah Jawa Barat.

Dalam upaya mengoptimalkan kinerja sepanjang tahun ini, RAJA akan memfokuskan strateginya pada pengembangan sektor bisnis midstream dan downstream. Di sektor midstream, RAJA tengah merencanakan akuisisi beberapa perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur minyak dan gas. Meskipun Yuni enggan mengungkapkan nama-nama entitas yang diincar, ia memastikan bahwa proses akuisisi tersebut telah mencapai tahap finalisasi dan diperkirakan rampung pada kuartal ketiga tahun 2025.

Sementara itu, untuk pengembangan sektor downstream, Yuni menyebutkan bahwa proses due diligence sedang berjalan dan diharapkan dapat terselesaikan serta mencapai finalisasi pada penghujung tahun 2025.

Berkat strategi dan fokus ini, RAJA berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 3,33% secara tahunan (YoY), mencapai US$ 127,63 juta pada semester I 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pendapatan RAJA di periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar US$ 123,51 juta. Yuni menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan ini didorong oleh peningkatan volume penjualan gas serta kontribusi signifikan dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau. Selain itu, pendapatan dari bisnis operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat, turut memberikan sumbangsih positif.

Secara lebih rinci, berdasarkan laporan keuangan perseroan, penjualan gas RAJA memang menunjukkan kenaikan yang solid, dari US$ 69 juta di paruh pertama tahun sebelumnya menjadi US$ 70,20 juta pada periode yang sama. Namun demikian, pada periode yang sama, RAJA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 4,12% secara tahunan, dari US$ 16,02 juta menjadi US$ 15,26 juta. Yuni mengklarifikasi bahwa penurunan laba bersih ini diakibatkan oleh divestasi 10% saham pada anak usaha RAJA, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang telah resmi melantai di bursa efek pada awal tahun ini.

Meskipun menghadapi dinamika tersebut, manajemen RAJA tetap optimis akan mampu mencapai target kinerja yang telah ditetapkan hingga akhir tahun ini.

Ringkasan

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 20 juta hingga semester I 2025, yang dialokasikan untuk proyek strategis seperti pembangunan kompresor di Sengkang dan pengembangan jaringan pipa di Jawa Barat. RAJA akan fokus pada pengembangan sektor bisnis midstream dan downstream, termasuk rencana akuisisi perusahaan infrastruktur migas yang ditargetkan selesai pada kuartal ketiga 2025.

Strategi ini telah membuahkan hasil dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 3,33% menjadi US$ 127,63 juta pada semester I 2025, didorong oleh peningkatan penjualan gas dan kontribusi dari operasional jaringan pipa transmisi gas di Perawang. Meski demikian, laba bersih mengalami penurunan akibat divestasi saham anak usaha, namun manajemen RAJA tetap optimis mencapai target kinerja hingga akhir tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *