Scoot.co.id , JAKARTA – PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (23/9/2025) setelah merampungkan IPO senilai Rp4,66 triliun atau terbesar sepanjang tahun berjalan 2025.
Dalam undangan kepada media, Head of Corporate Communications Merdeka Gold Resources Tom Malik menyampaikan seremoni pencatatan saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) akan dilaksanakan besok di Main Hall BEI mulai pukul 08.15 WIB.
Dalam initial public offering (IPO), Merdeka Gold menawarkan 1,62 miliar saham baru atau setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga Rp2.880 per saham. Artinya, potensi dana yang diraih perseroan akan mencapai Rp4,66 triliun.
Nilai IPO Merdeka Gold melampaui tiga IPO jumbo sebelumnya yang dilaksanakan pada tahun ini, yaitu IPO PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) senilai Rp2,37 triliun, IPO PT Bangun Kosambi Sukses Tbk. (CBDK) senilai Rp2,3 triliun, dan IPO PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk. (YUPI) senilai Rp2 triliun.
Dari total dana IPO jumbo ini, EMAS akan menggunakan sekitar Rp3,88 triliun untuk membayar utang kepada Merdeka Copper Gold (MDKA). Utang tersebut merujuk pada Perjanjian Utang Piutang pada 8 April 2022 yang diamandemen pada 21 Agustus 2025. Per 10 September 2025, pokok utang EMAS kepada MDKA tercatat sebesar Rp4,2 triliun.
: Mengintip Deretan Kongsi Garibaldi Thohir-Winato Kartono di Balik Pembagian Jatah IPO Merdeka Gold (EMAS)
Selanjutnya, sebanyak US$20 juta atau setara dengan Rp329,2 miliar akan dialokasikan sebagai setoran modal bertahap kepada entitas PT Pani Bersama Tambang. Dana ini akan dipakai untuk kebutuhan pembelian bahan baku hingga biaya karyawan. Adapun, sisanya sekitar US$20 juta atau setara dengan Rp329,2 miliar akan digunakan untuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera.
Sementara itu, dengan total saham beredar setelah penawaran umum mencapai 16,18 miliar lembar, kapitalisasi pasar EMAS diperkirakan tembus Rp46,6 triliun.
Berdasarkan prospektus, EMAS meraih pendapatan US$1,74 juta pada 2024, tetapi mencatat rugi bersih US$12,7 juta. Bahkan pada kuartal I/2025, perseroan tidak mencatatkan pendapatan dan rugi bersih naik menjadi US$9,21 juta. Dengan catatan ini, valuasi EMAS tidak dapat diukur dengan PER karena basis laba masih negatif.
Merujuk pada riset internal perseroan pada akhir tahun lalu, Proyek Emas Pani diperkirakan memiliki sumber daya mineral sebesar 292,4 juta ton bijih.
Dari jumlah tersebut, terkandung sekitar 7 juta ounce emas dengan kadar 0,75 gram per ton, serta cadangan bijih sebesar 77,5 juta ton yang mengandung 1,9 juta ounce emas pada kadar 0,78 gram per ton. Umur tambang diproyeksikan hingga 2041.
: Harga Emas Antam Naik Tipis Hari Ini (22/9), Dibanderol Rp2,12 Juta Per Gram
Di samping itu, Proyek Emas Pani juga dirancang sebagai tambang multidekade dengan kapasitas pemrosesan mencapai 19 juta ton bijih per tahun.
“Produksi emas pada puncaknya di tahun 2033 diperkirakan akan mencapai 500.000 ounce per tahun, yang memposisikan Proyek Emas Pani sebagai salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan wilayah Asia Pasifik,” tulis manajemen.
Jika dikonversi, 500.000 ounce setara dengan 14.174 kilogram emas. Manajemen EMAS menyebutkan bahwa Proyek Pani akan menjadi operasi berbiaya rendah dengan estimasi cash cost di bawah US$800 per ounce dan all-in sustaining cost (AISC) di bawah US$990 per ounce. Dengan level ini, Proyek Pani diperkirakan masuk kuartil teratas kelompok tambang emas dengan biaya terendah secara global.
Berikut komposisi pemegang saham PT Merdeka Gold Resources Tbk. (EMAS) setelah IPO
- PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) 56,46%
- PT Elias Aldana Manajemen 0,81%
- PT Unitras Kapital Indonesia 1,77%
- PT Nugraha Eka Kencana 1,21%
- Winanto Kartono 8,36%
- Hardi Wijaya Liong 3,58%
- Santoso Kartono 1,13%
- Sakti Wahyu Trenggono 0,48%
- Edi Permadi 1,21%
- Garibaldi Thohir 5,59%
- Koperasi Unit Desa Dharma Tani 0,45%
- Masyarakat 10%