Scoot.co.id , JAKARTA – Pejabat Federal Reserve (The Fed) menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini, meskipun banyak yang tetap berhati-hati karena kekhawatiran terhadap inflasi, menurut risalah rapat kebijakan September lalu.
“Sebagian besar menilai kemungkinan akan tepat untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut sepanjang sisa tahun ini,” demikian kutipan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) 16–17 September dilansir dari Bloomberg, Kamis (9/10/2025).
Selain itu, risalah rapat juga menunjukkan mayoritas peserta menekankan risiko kenaikan pada proyeksi inflasi mereka.
: Arah The Fed hingga Krisis Fiskal AS Angkat Harga Emas Tembus US$4.000
Pada pertemuan tersebut, para pejabat Fed memutuskan dengan suara 11-1 untuk memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase menjadi 4%–4,25%, merupakan penurunan pertama tahun ini.
Satu pejabat baru, Stephen Miran, memilih memangkas setengah poin dan menolak keputusan tersebut.
: : Inflasi AS Masih Tinggi, Pejabat The Fed Dorong Sikap Hati-Hati Pangkas Suku Bunga
Proyeksi terbaru yang dirilis setelah pertemuan menunjukkan para pejabat memperkirakan dua kali pemangkasan tambahan sebesar seperempat poin hingga akhir tahun, berdasarkan estimasi median. Namun, risalah rapat mencatat adanya perbedaan pendapat di komite, karena tujuh dari 19 peserta memperkirakan tidak ada pemangkasan tambahan pada 2025.
Risalah juga menyinggung bahwa sejumlah kecil pejabat enggan mendukung pemangkasan suku bunga.
: : Pejabat The Fed Ingatkan Risiko Inflasi Jika Suku Bunga Dipangkas Terlalu Agresif
“Beberapa peserta menyatakan ada alasan untuk mempertahankan suku bunga federal funds tidak berubah pada pertemuan ini atau mereka bisa saja mendukung keputusan tersebut,” tulis risalah rapat.
Kekhawatiran Tenaga Kerja
Meski para pembuat kebijakan mencatat risiko pasar tenaga kerja meningkat, banyak yang menilai penurunan tajam dalam lapangan pekerjaan tidak mungkin terjadi.
“Peserta secara umum menilai bahwa indikator terbaru tidak menunjukkan penurunan tajam dalam kondisi pasar tenaga kerja,” demikian tertulis dalam risalah.
Sejak pertemuan September, beberapa gubernur Fed termasuk Wakil Ketua Philip Jefferson dan Michelle Bowman menekankan kekuatan pasar tenaga kerja sebagai pertimbangan untuk menurunkan suku bunga.
Miran berpendapat bahwa tingkat suku bunga netral yang lebih rendah dari perkiraan berarti Fed perlu memangkas suku bunga dengan cepat. Presiden Donald Trump dan beberapa pejabat administrasi juga menyoroti data terbaru untuk mendesak Fed menurunkan suku bunga segera.
Kontrak berjangka federal funds menunjukkan investor memperkirakan pemangkasan suku bunga kemungkinan terjadi pada Oktober dan Desember.
Para pejabat The Fed menegaskan bahwa keputusan berikutnya akan mempertimbangkan risiko terhadap inflasi maupun lapangan kerja.
“Peserta menekankan pentingnya pendekatan seimbang dalam mencapai tujuan komite terkait lapangan kerja dan inflasi,” tulis risalah rapat.
Pertemuan ini berlangsung dua minggu sebelum dimulainya penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown), yang membekukan rilis data ekonomi penting.