Scoot.co.id, JAKARTA – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahan signifikan di pasar spot pada perdagangan tengah hari ini, Kamis (25/9/2025). Mengalami tekanan yang berkelanjutan, rupiah kini tercatat berada di level Rp 16.741 per dolar Amerika Serikat (AS).
Angka ini mencerminkan depresiasi sebesar 0,34% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 16.685 per dolar AS. Kondisi ini menempatkan nilai tukar rupiah pada titik terendah sejak akhir April 2025, menandai periode tekanan yang berkepanjangan.
Sementara itu, pada pukul 11.50 WIB, dinamika pergerakan mata uang di kawasan Asia justru menunjukkan tren yang kontras, dengan mayoritas mata uang regional cenderung menguat terhadap the greenback. Won Korea Selatan memimpin penguatan di Asia, melonjak sebesar 0,33%.
Setelah Won, yen Jepang juga berhasil terkerek 0,17%, diikuti oleh yuan China yang menanjak 0,13%. Kenaikan turut dirasakan oleh rupee India sebesar 0,08%. Selanjutnya, dolar Hong Kong dan dolar Singapura sama-sama mencatat penguatan tipis 0,04%, disusul oleh ringgit Malaysia yang hanya menguat 0,01%.
Namun, tidak semua mata uang di Asia beruntung. Peso Filipina justru mengalami pelemahan terdalam di antara mata uang regional, ambles signifikan sebesar 0,79% terhadap dolar AS.
Di sisi lain, dolar Taiwan juga mencatat penurunan sebesar 0,26%, sementara baht Thailand melemah 0,16% terhadap the greenback. Dinamika ini memperlihatkan gambaran pasar mata uang Asia yang bergerak bervariasi, di tengah tekanan berkelanjutan yang dihadapi rupiah.