Scoot.co.id JAKARTA. Pada Senin, 22 September 2025, nilai tukar Rupiah kembali menunjukkan pelemahan terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), baik di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) maupun di pasar spot valuta asing. Pergerakan ini mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati di awal pekan.
Berdasarkan data Jisdor BI, Rupiah tercatat berada di level Rp 16.607 per dolar AS, melemah tipis 0,17% dibandingkan posisi akhir pekan lalu yang masih di angka Rp 16.578 per dolar AS. Pelemahan ini mengindikasikan adanya tekanan jual yang dialami mata uang domestik.
Sejalan dengan tren di Jisdor, di pasar spot valuta asing, Rupiah juga menutup perdagangan Senin (22/9/2025) dengan depresiasi. Mata uang domestik terdepresiasi 0,06%, bergerak dari Rp 16.601 menjadi Rp 16.611 per dolar AS pada akhir hari perdagangan. Kondisi ini menunjukkan konsistensi pelemahan Rupiah di berbagai platform.
Di kancah regional Asia, pelemahan Rupiah ternyata bukan fenomena tunggal. Beberapa mata uang lainnya turut bergerak di jalur yang sama terhadap Dolar AS. Dolar Taiwan mencatat depresiasi paling dalam sebesar 0,13%, diikuti oleh Rupee India yang juga melemah 0,13%. Sementara itu, Yen Jepang tertekan 0,07%, Rupiah melemah 0,06%, dan Ringgit Malaysia menutup daftar dengan penurunan 0,03%.
Namun, tidak semua mata uang Asia menyerah pada tekanan dolar. Sebagian justru mampu menunjukkan kekuatan dan menguat terhadap Dolar AS pada sore hari perdagangan. Won Korea memimpin penguatan dengan melonjak 0,28%, disusul oleh Baht Thailand yang naik 0,17%. Peso Filipina menguat 0,13%, Dolar Hong Kong 0,07%, Yuan China 0,03%, dan Dolar Singapura mencatatkan kenaikan tipis 0,01%.
Menariknya, di tengah fluktuasi mata uang regional, indeks dolar yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, tetap stabil. Indeks ini tercatat di level 97,64, tidak berubah dari posisi akhir pekan sebelumnya yang juga berada di level 97,64, menunjukkan bahwa penguatan Dolar AS secara global tidak signifikan meskipun ada pergerakan di pasar regional.
Ringkasan
Pada tanggal 22 September 2025, Rupiah mengalami pelemahan terhadap Dolar AS, tercermin dari data Jisdor BI yang menunjukkan nilai tukar Rp 16.607 per dolar AS, melemah 0,17%. Di pasar spot valuta asing, Rupiah juga terdepresiasi menjadi Rp 16.611 per dolar AS pada akhir perdagangan hari tersebut.
Pelemahan Rupiah sejalan dengan beberapa mata uang Asia lainnya, seperti Dolar Taiwan dan Rupee India. Namun, beberapa mata uang regional lainnya justru menguat terhadap Dolar AS, seperti Won Korea dan Baht Thailand. Sementara itu, indeks dolar tetap stabil di level 97,64.