Scoot.co.id, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menorehkan rekor tertinggi baru pada penutupan pekan ketiga September 2025. Reli pasar modal ini didorong oleh kinerja gemilang sektor industri, teknologi, dan energi, meskipun sektor finansial masih harus berjuang di zona merah.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, IHSG ditutup menguat signifikan sebesar 2,51% sepanjang pekan, mencapai level historis 8.051,11. Penguatan ini sejalan dengan performa positif mayoritas sektor, di mana industri dan teknologi mencatatkan pertumbuhan dua digit yang memukau.
Sektor industri tampil sebagai bintang utama dengan kenaikan fantastis 11,01%, mencapai level 1.507,08. Tidak kalah gemilang, sektor teknologi melonjak 10,18% ke posisi 10.896,42, mengukuhkan dominasinya dan melanjutkan tren positif saham-saham yang bergerak di sektor digital serta pusat data (data center).
: IHSG Berpotensi Tembus 8.246, Saham ASII, PGAS, hingga TLKM Jadi Favorit
Penguatan pasar juga turut didukung oleh sektor energi yang membukukan kenaikan solid sebesar 5,18% ke posisi 3.280,14. Disusul oleh sektor bahan baku yang menguat 4,56% menuju level 1.795,22, serta sektor barang konsumsi nonsiklikal yang meningkat 3,96% menjadi 754,576.
Di sisi lain, sektor finansial menjadi satu-satunya yang melemah tipis sebesar 0,19%, berakhir di level 1.458,446. Tekanan utama bersumber dari saham-saham perbankan besar seperti BMRI, BBCA, dan BBNI, yang pekan ini bertindak sebagai penekan atau laggard laju IHSG.
Beberapa sektor lain juga turut menyumbangkan performa positif, di antaranya infrastruktur (+3,10%), transportasi dan logistik (+3,39%), serta kesehatan (+2,35%). Sektor properti dan real estat juga menunjukkan kenaikan tipis 0,76%, di tengah sinyal pemulihan permintaan untuk kawasan industri.
Dengan mayoritas sektor menghijau, kapitalisasi pasar BEI melonjak 3,56% menjadi Rp14.632 triliun. Angka ini secara jelas menggarisbawahi kekuatan dan dominasi investor domestik yang menjadi pilar utama di balik reli IHSG kali ini.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menilai momentum penguatan IHSG diproyeksikan berlanjut setelah berhasil menembus level krusial 7.911. Dalam skenario optimistis, indeks berpeluang menembus level 8.246 pada tahun 2025.
: : BRPT, DSSA, hingga TLKM Jadi Pendorong IHSG Tembus Rekor 8.051
Menurut Nafan, indikator teknikal juga secara kuat mengafirmasi tren kenaikan ini. Sinyal positif terlihat dari indikator stochastic, Relative Strength Index (RSI), hingga moving average (MA) 20 dan 60 yang membentuk positive crossover, mengindikasikan IHSG berada dalam fase bullish yang kuat.
“Secara jangka panjang, IHSG berada dalam tren naik jangka panjang (secular uptrend). Apabila momentum breakout ini berhasil dipertahankan, target jangka menengah bisa mengarah hingga 10.500 dalam kurang dari satu dekade,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (19/9/2025).
Kendati demikian, Nafan mengingatkan para investor akan adanya potensi skenario koreksi jika IHSG kembali melemah ke level 7.419. Oleh karena itu, ia menyarankan penerapan strategi buy on dip, akumulasi saham-saham berfundamental solid, serta disiplin dalam manajemen risiko.
___________________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.