Scoot.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (9/10/2025) dengan lonjakan 1,04% ke level 8.250. Bahkan, indeks acuan bursa Tanah Air ini sempat menyentuh titik intraday tertinggi baru di 8.272.
Kenaikan ini dipimpin oleh sektor transportasi yang melesat 3,44%, sementara sektor teknologi justru terkoreksi paling dalam hingga 1,65%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong utama reli IHSG.
Di samping itu, saham-saham perbankan dengan kapitalisasi besar juga menunjukkan rebound signifikan yang ikut mengangkat kinerja indeks.
Ada Kebijakan Koboi, Keyakinan Konsumen Malah Melemah, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini
Dari sisi sentimen, Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, menyebut sinyal aksi window dressing sudah mulai tampak.
“Secara historis, selama 10 tahun terakhir IHSG cenderung membukukan kinerja positif di bulan Oktober,” ungkapnya.
Faktor lain datang dari data penjualan ritel domestik Agustus 2025 yang tumbuh 3,5% secara tahunan (yoy).
Meski melambat dibanding pertumbuhan Juli 2025 sebesar 4,7%, tren ini menandai pertumbuhan positif selama empat bulan berturut-turut. Stimulus ekonomi pemerintah diyakini menjadi penopang daya beli masyarakat.
Secara teknikal, Alrich menilai indikator MACD telah membentuk golden cross dan stochastic RSI bergerak naik di area pivot, memperkuat posisi IHSG di atas level 8.200 dengan volume beli yang solid.
Asing Jualan dengan Net Sell Rp 472 Miliar, IHSG Tetap Sentuh Rekor Penutupan (6/10)
Ia memprediksi IHSG berpeluang menguji support di 8.150 dan resistance di 8.300 pada perdagangan Jumat (11/10). “Namun, potensi pullback jangka pendek akibat aksi ambil untung di akhir pekan tetap perlu diwaspadai,” katanya.
Herditya menambahkan, IHSG masih memiliki ruang reli dengan area support di 8.233 dan resistance di 8.272.
Investor juga akan menanti sinyal dari pidato bank sentral AS, The Federal Reserve, serta pergerakan harga emas dunia yang bisa menjadi katalis tambahan bagi pasar.