Strategi Petrosea (PTRO) Jaga Kinerja di Tengah Volatilitas Harga Komoditas

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Petrosea (PTRO), emiten strategis milik taipan Prajogo Pangestu, secara proaktif telah menetapkan serangkaian strategi komprehensif. Langkah ini diambil untuk memastikan kinerja perusahaan tetap tumbuh positif dan berkelanjutan, khususnya di tengah tantangan volatilitas harga komoditas yang dinamis.

Direktur Petrosea, Ruddy Santoso, dalam sebuah paparan publik menguraikan empat pilar utama yang menjadi fokus perusahaan untuk menghadapi lanskap pasar yang fluktuatif.

Pertama, Petrosea teguh pada strategi pertumbuhan bisnis secara organik. Perseroan secara konsisten berupaya meraih kontrak-kontrak baru dari pelanggan eksisting maupun memperluas basis pelanggan ke klien baru, serta terus melakukan diversifikasi lini usaha. Ruddy mengungkapkan, hingga semester I-2025, perusahaan telah mencatat rekor perolehan kontrak baru mencapai US$ 4,3 miliar, sebuah pencapaian signifikan dengan pertumbuhan 60% year on year (yoy). Diversifikasi basis pelanggan dan sektor industri yang dilayani diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja, sehingga kinerja perusahaan akan tetap resilient dan mampu menghadapi fluktuasi harga komoditas dengan lebih baik.

Kedua, perusahaan memperkuat posisinya melalui pertumbuhan anorganik dengan akuisisi strategis. Setelah sukses mengakuisisi Hafar dan HBS Group, Petrosea berhasil menambah portofolio bisnisnya secara signifikan sekaligus memperluas jangkauan layanan. Akuisisi ini tidak hanya menambah fasilitas operasional, tetapi juga krusial dalam memperkuat posisi tawar perusahaan di sepanjang rantai pasok, membuka peluang peningkatan margin berkat profitabilitas kuat yang dimiliki oleh kedua entitas yang diakuisisi.

Ketiga, Petrosea secara berkelanjutan menekankan pentingnya operational excellence dan efisiensi biaya yang didukung oleh pemanfaatan teknologi mutakhir. Perusahaan terus mengimplementasikan perbaikan berkelanjutan pada seluruh proses operasionalnya untuk mengoptimalkan produktivitas sekaligus menekan biaya produksi dan logistik. Sinergi yang tercipta dari hasil akuisisi turut berperan besar dalam menurunkan biaya operasional secara keseluruhan, menjadikan perusahaan lebih kompetitif.

Keempat, manajemen risiko harga komoditas menjadi prioritas utama. PTRO menerapkan mekanisme kontrak yang dilengkapi dengan penyesuaian harga, bertujuan untuk meminimalisir eksposur terhadap volatilitas harga komoditas. Di samping itu, fokus pada penawaran produk dan jasa bernilai tambah memberikan ruang yang lebih luas bagi perusahaan untuk mempertahankan marjin keuntungan yang sehat.

Ruddy menutup paparannya dengan optimisme, menyatakan bahwa kombinasi strategi pertumbuhan organik melalui kontrak baru, ekspansi anorganik lewat akuisisi strategis, disiplin dalam menjaga efisiensi, dan manajemen risiko yang cermat akan memungkinkan perseroan menjaga pendapatan yang tumbuh berkelanjutan dengan marjin yang sehat dan stabil.

Proyeksi keuangan perusahaan pun tampak menjanjikan. Sebelumnya, Ruddy telah mengungkapkan bahwa pendapatan PTRO diperkirakan akan melesat 43% menjadi US$ 991 juta pada tahun 2025, dan diproyeksikan tumbuh kembali 41% menjadi US$ 1,4 miliar pada tahun 2026. Angka-angka ini menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) pendapatan sebesar 8% yang tercatat antara tahun 2019 hingga 2024.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan ini, EBITDA perusahaan juga diperkirakan akan melonjak menjadi US$ 306 juta dengan marjin EBITDA sebesar 22% pada tahun 2026. Proyeksi ini menandai perbaikan substansial dari posisi marjin EBITDA sebesar 15% pada tahun 2024, mengindikasikan efektivitas strategi yang telah dijalankan Petrosea.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *