
JAKARTA – Era baru konektivitas perkotaan resmi dimulai di Ibu Kota. Hari ini, Selasa (4/11), Proyek Stasiun Tanah Abang Baru secara megah diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, menandai tonggak penting dalam upaya peningkatan infrastruktur transportasi publik yang modern dan efisien.
Proyek ambisius bertajuk Peningkatan Stasiun Tanah Abang Tahap I ini, yang meliputi Pekerjaan Bangunan dan Rel, merupakan investasi strategis dengan nilai kontrak fantastis mencapai Rp309 miliar, sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Angka ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi masyarakat.
Dalam pengerjaannya, PT PP (PTPP) Tbk., sebagai kontraktor pelaksana, sukses merealisasikan pembangunan dua jalur rel baru serta pelebaran signifikan pada peron penumpang. Tidak hanya itu, berbagai fasilitas pendukung juga mengalami peningkatan drastis, mulai dari area tunggu yang lebih luas dan nyaman, sistem keamanan canggih, hingga sirkulasi pejalan kaki yang lancar dan aman, demi menjamin kenyamanan maksimal bagi para pengguna.
Joko Raharjo, Corporate Secretary PTPP, dalam keterbukaan informasi pada Selasa (4/11), mengungkapkan hasil gemilang dari proyek ini. “Kapasitas layanan Stasiun Tanah Abang telah melonjak dua kali lipat, dari semula sekitar 150.000 penumpang, kini stasiun mampu menampung hingga 300.000 penumpang per hari,” ujarnya. Peningkatan kapasitas ini menjadi jawaban atas kebutuhan mobilitas yang terus bertumbuh.
Sebelumnya, Stasiun Tanah Abang telah menjadi salah satu simpul transportasi vital di Jakarta, melayani rata-rata 36.000 penumpang keluar-masuk dan lebih dari 100.000 penumpang transit setiap harinya. Beban kepadatan ini menjadi salah satu alasan utama urgensi proyek modernisasi.
Dengan rampungnya tahap pertama ini, kepadatan di jam-jam sibuk kini diharapkan dapat terurai secara signifikan. Lebih dari itu, proyek ini berfungsi memperkuat integrasi transportasi massal, menyatukan secara harmonis berbagai moda seperti KRL, LRT, MRT, TransJakarta, dan moda pengumpan lainnya, membentuk ekosistem transportasi yang terpadu dan efisien.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan betapa krusialnya peningkatan infrastruktur transportasi publik. Beliau menekankan bahwa perbaikan ini esensial untuk mendukung mobilitas masyarakat perkotaan yang lebih efisien dan manusiawi, sejalan dengan visi Indonesia Maju.
Beliau juga menyoroti fakta bahwa sistem perkeretaapian nasional saat ini telah melayani sekitar 486 juta penumpang per tahun. Oleh karena itu, perbaikan kenyamanan, peningkatan kapasitas, dan keandalan layanan menjadi fokus utama pemerintah, sejajar dengan prioritas di bidang pangan, energi, dan air.
“Kereta api dan semua transportasi massal (mass transit system) adalah bagian dari kehidupan masyarakat modern yang sangat strategis dan vital,” tegas Presiden, menggarisbawahi peran fundamental transportasi publik dalam kemajuan sebuah bangsa.
Joko Raharjo menambahkan, proyek ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan merupakan bagian integral dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sistem transportasi publik berbasis rel. Lebih jauh lagi, inisiatif ini secara aktif mendukung pengembangan kawasan Transit-Oriented Development (TOD), yang kini menjadi prioritas utama dalam pembangunan perkotaan modern yang berkelanjutan.
Kini, Stasiun Tanah Abang hadir dengan wajah baru; lebih modern, aman, ramah pengguna, dan berdaya tampung tinggi. Stasiun ini menjadi simbol nyata transformasi sistem perkeretaapian nasional, bergerak menuju era konektivitas perkotaan yang cerdas, efisien, dan berwawasan lingkungan hijau.
“Melalui proyek strategis ini, PTPP sekali lagi menegaskan komitmennya yang kuat dalam mendukung agenda nasional untuk mewujudkan transportasi publik yang efisien, rendah emisi, dan sepenuhnya ramah lingkungan,” pungkas Joko Raharjo, menegaskan peran vital PTPP dalam mewujudkan visi transportasi berkelanjutan.