Tim penyelamat di Mimika akhirnya berhasil menemukan dua jenazah pekerja Freeport yang sebelumnya tertimbun material basah di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura. Penemuan tragis ini diumumkan oleh Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman pada Sabtu pagi, sekitar pukul 08.45 WIT. Kedua jenazah ditemukan dalam kondisi masih utuh di satu lokasi, tertimpa longsoran material, menandai kemajuan signifikan namun menyedihkan dalam upaya pencarian yang intensif.
Identifikasi awal yang dilakukan oleh Tim Inavis Polres Mimika mengungkapkan bahwa kedua korban adalah Irawan (46), yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah, dan Wigih Hartono (37) dari Tulungagung, Jawa Timur. Setelah proses identifikasi dan visum selesai, kedua jenazah rencananya akan segera diterbangkan kembali ke kampung halaman mereka masing-masing pada hari yang sama, memberikan kesempatan bagi keluarga untuk berduka.
Penemuan jenazah ini sekaligus menyoroti kelanjutan upaya penyelamatan bagi lima pekerja lainnya yang masih terperangkap di area tambang bawah tanah GBC Tembagapura. Sejak insiden pada Senin (8/9) malam, area tersebut terus dipenuhi dengan material lumpur basah yang sangat menantang, menjadikan proses pencarian semakin rumit dan berbahaya.
Secara keseluruhan, ada tujuh pekerja yang terjebak dalam insiden ini. Lima di antaranya adalah kru dari PT Redpath Indonesia, sementara dua lainnya merupakan kru elektrik dari PT Cipta Kontrak, yang beroperasi di bawah Divisi Operation Maintenance PTFI. Seluruh tim penyelamat terus bekerja tanpa henti di tengah kondisi yang ekstrem.
VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, sebelumnya telah menegaskan bahwa tim penyelamat bekerja tak kenal lelah untuk membuka akses menuju lokasi keberadaan para pekerja. Mereka menggunakan berbagai peralatan canggih seperti alat berat jarak jauh (remote loader), bor, dan drone. Namun, upaya ini dihadapkan pada tantangan besar dan risiko keselamatan tinggi yang tak terhindarkan.
Tantangan terbesar yang dihadapi adalah volume material basah yang masih aktif dan jumlahnya jauh melampaui insiden serupa sebelumnya. Kondisi ini membuat setiap langkah dalam proses penyelamatan menjadi sangat kompleks, penuh risiko, dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyingkirkan material dalam jumlah masif tersebut.
Meskipun menyadari bahwa upaya penyelamatan ini tidak mudah dan penuh rintangan, Katri Krisnati menegaskan komitmen kuat PT Freeport Indonesia. “Kami tidak akan menyerah dan akan terus mengerahkan segala daya upaya,” tandasnya, menunjukkan tekad perusahaan untuk terus berjuang demi menemukan seluruh pekerja yang masih hilang.
Ringkasan
Dua pekerja Freeport ditemukan tewas tertimbun longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura. Jenazah Irawan dan Wigih Hartono ditemukan dalam kondisi utuh tertimpa material longsor. Setelah identifikasi selesai, jenazah akan diterbangkan ke kampung halaman masing-masing.
Tim penyelamat terus berupaya mencari lima pekerja lainnya yang masih terperangkap di area tambang. Upaya penyelamatan terhambat oleh material lumpur basah yang melimpah dan kondisi yang ekstrem. PT Freeport Indonesia menyatakan komitmen untuk terus mengerahkan segala daya upaya dalam pencarian.