Scoot.co.id Indeks-indeks utama Wall Street mengalami kejatuhan signifikan pada perdagangan Jumat (10/10) waktu setempat. Penurunan drastis ini dipicu oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang secara mengejutkan mengumumkan tengah mempertimbangkan kenaikan besar tarif impor terhadap China. Keputusan potensial ini muncul akibat perselisihan yang semakin memanas terkait komoditas strategis, yakni logam tanah jarang (rare earths).
Melalui unggahan di platform media sosial Truth Social miliknya, Trump menegaskan bahwa ia tidak melihat alasan kuat untuk melakukan pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping dalam dua pekan mendatang di Korea Selatan. Pernyataan ini secara langsung mengindikasikan semakin dinginnya hubungan bilateral kedua negara adidaya tersebut.
Tidak hanya itu, Trump juga melancarkan tuduhan serius terhadap Beijing, menuding bahwa pemerintah China telah mengirimkan surat kepada berbagai negara yang mengindikasikan rencana mereka untuk memberlakukan kontrol ekspor terhadap seluruh unsur produksi yang terkait dengan rare earths. Langkah ini, jika benar dilakukan, dapat membatasi pasokan global dari mineral vital tersebut.
Wall Street Dibuka Hijau Jumat (10/10), Buy the Dip Warnai Perdagangan
Komentar-komentar pedas dari Donald Trump tersebut sontak mengguncang sentimen pasar finansial global. Pasar yang sebelumnya bergerak relatif tenang dan diwarnai optimisme terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) kini dihadapkan pada ketidakpastian baru. Harapan akan kebijakan moneter yang lebih longgar tiba-tiba meredup.
Ketegangan dagang yang kembali membara antara AS dan China ini dikhawatirkan akan memberikan tekanan berat pada pertumbuhan ekonomi global yang sedang berupaya pulih. Selain itu, prospek korporasi Amerika Serikat juga terancam memburuk, terutama mengingat banyak perusahaan sudah bergulat dengan biaya operasional yang tinggi dan disrupsi rantai pasok.
“Trump kembali membuat pasar terkejut dan menambah ketidakpastian yang sudah ada,” ujar Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager di Dakota Wealth, mengomentari dampak instan dari pernyataan presiden tersebut terhadap dinamika pasar.
Berdasarkan laporan Reuters, hingga pukul 11.31 siang waktu New York, indeks Dow Jones Industrial Average anjlok tajam sebesar 446,44 poin atau 0,96%, menetap di level 45.911,98. Pelemahan ini juga diikuti oleh indeks S&P 500 yang merosot 99,19 poin atau 1,47% ke 6.635,51.
Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mengalami pukulan terparah, terjun 495,46 poin atau 2,17% dan ditutup pada level 22.525,37, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap sektor teknologi yang rentan terhadap gesekan dagang.
Perang Biaya Pelabuhan: China Terapkan Tarif Baru bagi Kapal AS Mulai 14 Oktober
Dampak negatif ini terasa di berbagai sektor. Sektor teknologi di S&P 500 menjadi salah satu yang paling terpukul dengan penurunan 1,9%, diikuti oleh sektor keuangan yang melemah 1%, dan energi terkoreksi 1,3%. Indeks semikonduktor Philadelphia SE, sebagai barometer industri chip, menjadi yang paling terpukul dengan anjlok 3,4% pasca pengumuman Trump, menggarisbawahi sensitivitas sektor ini terhadap ketidakpastian perdagangan global.
Saham-saham perusahaan China yang terdaftar di bursa AS turut merasakan imbasnya dan merosot tajam. Raksasa e-commerce seperti Alibaba, JD.com, dan PDD Holdings masing-masing mencatat penurunan antara 5,5% hingga 6%. Di sisi lain, saham Qualcomm melemah 4,6% setelah regulator China mengumumkan pembukaan penyelidikan antitrust atas akuisisi perusahaan Israel, Autotalks, menambah tekanan pada perusahaan teknologi multinasional.
Trump Usulkan Pelarangan Maskapai Tiongkok Rute AS Terbang di Atas Rusia
Mengukur tingkat kegelisahan investor, indeks volatilitas CBOE, yang dikenal luas sebagai ‘fear gauge‘ atau pengukur ketakutan investor, melonjak ke level tertinggi dalam sebulan terakhir, menandakan peningkatan tajam dalam ketidakpastian pasar.
Kendati demikian, di tengah gejolak tersebut, terdapat sedikit kabar positif dari data awal University of Michigan. Indeks sentimen konsumen AS untuk bulan Oktober menunjukkan kenaikan tipis ke angka 55, sedikit melampaui perkiraan para analis sebesar 54,2. Namun, data ini belum cukup kuat untuk meredam kekhawatiran yang ditimbulkan oleh ancaman perang dagang baru.
Ringkasan
Wall Street mengalami penurunan signifikan dipicu oleh pernyataan Donald Trump yang mempertimbangkan kenaikan tarif impor terhadap China akibat perselisihan logam tanah jarang. Trump juga menuduh China berencana mengontrol ekspor elemen produksi terkait rare earths dan mengindikasikan penundaan pertemuan dengan Presiden Xi Jinping, memperburuk hubungan bilateral.
Pernyataan Trump mengguncang sentimen pasar, menghapus optimisme terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed dan memicu kekhawatiran akan dampak perang dagang terhadap pertumbuhan ekonomi global dan prospek korporasi AS. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite anjlok, dengan sektor teknologi menjadi yang paling terpukul.