UNVR Optimistis Bisnis Tumbuh pada Kuartal III-2025, Ini Prospek Sahamnya

Scoot.co.id JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menunjukkan optimisme kuat terhadap potensi pertumbuhan bisnisnya pada kuartal III-2025. Keyakinan ini muncul meskipun perseroan menghadapi tantangan serius berupa pelemahan daya beli di tengah masyarakat, khususnya segmen menengah bawah.

Presiden Direktur UNVR, Benjie Yap, menjelaskan bahwa optimisme tersebut didukung oleh strategi diversifikasi produk yang telah dijalankan serta penguatan portofolio di berbagai segmen konsumen. Mulai dari produk kebutuhan dasar hingga kategori premium, Unilever Indonesia mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Benjie menyoroti penetrasi produk UNVR di kelas menengah bawah dengan harga yang sangat terjangkau, berkisar antara Rp 500 hingga Rp 2.000.

“Keunggulan portofolio Unilever Indonesia, setelah lebih dari 90 tahun hadir di negara ini, adalah kemampuan kami untuk tetap fleksibel, apa pun tantangan ekonomi yang dihadapi negara atau konsumennya,” tegas Benjie dalam paparan publik di Tangerang, Rabu (15/10/2025).

Dalam waktu dekat, UNVR akan segera merilis laporan keuangan dan hasil kinerja untuk kuartal III-2025 pada minggu depan. Sebelumnya, pada semester I-2025, Unilever Indonesia mencatat total penjualan sebesar Rp 18,2 triliun, angka ini menurun 4,4% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan Rp 19,04 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, laba bersih UNVR tercatat sebesar Rp 2,15 triliun. Angka ini dilaporkan menurun 12,61% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan laba bersih Rp 1,44 triliun yang dicapai pada semester I tahun sebelumnya.

Sementara itu, perseroan juga telah menyerap 2% dari total alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang ditargetkan tahun ini. Benjie menambahkan, “Untuk capex, kami akan mengalokasikan 3% dari penjualan, dan di semester I-2025 sudah invest 2%.”

Di kesempatan yang sama, Direktur UNVR Neeraj Lal mengungkapkan bahwa realisasi program buyback saham senilai Rp 2 triliun telah mencapai 14%. Aksi korporasi yang dilaksanakan dengan harga maksimum Rp 1.700 per saham ini diharapkan rampung pada bulan Oktober tahun ini. Guna menjaga konsistensi dan kepercayaan investor, Unilever Indonesia juga berkomitmen untuk tetap membagikan dividen sebesar 100% pada tahun depan.

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, menilai bahwa perkembangan bisnis UNVR masih cenderung datar dan moderat. Hal ini disebabkan oleh tekanan pada margin keuntungan yang dipicu oleh kenaikan biaya bahan baku dan distribusi. Selain itu, kompetisi yang semakin ketat di segmen fast-moving consumer goods (FMCG) juga menjadi faktor penekan utama bagi kinerja Unilever.

Wafi menambahkan bahwa pelemahan daya beli masyarakat menengah bawah dan pergeseran preferensi konsumen ke produk yang menawarkan nilai lebih baik dengan harga terjangkau menjadi kendala signifikan. Situasi ini membuat UNVR tidak lagi leluasa dalam menaikkan harga produknya. Ia juga menyoroti kategori seperti home care dan personal care yang dinilai sudah mature, sehingga pertumbuhannya tidak secepat dulu.

Untuk memoles kinerja dan meraih pertumbuhan yang lebih baik, Wafi menyarankan agar UNVR melakukan penyegaran portofolio produk secara berkelanjutan. Selain itu, digitalisasi saluran distribusi juga dianggap krusial untuk mengadopsi permintaan baru dari kalangan anak muda dan platform belanja daring. Tak kalah penting, efisiensi rantai pasok dan inovasi produk, terutama pada lini perawatan kulit dan yang terkait dengan kesehatan, akan menjadi kunci untuk memperbaiki margin laba di sisa tahun ini.

Secara prospek, saham UNVR masih memiliki peluang pertumbuhan yang didukung oleh tren melandainya suku bunga acuan domestik dan inflasi yang stabil. Namun, risiko negatif tetap perlu diwaspadai, khususnya terkait kompetisi yang semakin ketat dan pelemahan permintaan di luar pulau Jawa. Dari sisi valuasi saham, price to earnings ratio (PER) UNVR sekitar 25 kali, yang dinilai Wafi cukup wajar untuk emiten defensif seperti Unilever Indonesia. Berdasarkan analisisnya, KISI merekomendasikan hold saham UNVR dengan target harga Rp 2.400 per saham.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *