Indeks utama Wall Street melonjak pada perdagangan Kamis (16/10/2025), dipicu oleh laporan kinerja kuat dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC). Rilis positif ini menyalakan kembali semangat optimisme investor terhadap prospek kecerdasan buatan (AI), memperpanjang reli saham-saham chip yang sedang berlangsung.
Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 35,8 poin atau 0,08% ke level 46.289,09. Sementara itu, S&P 500 menguat 18 poin atau 0,27% menjadi 6.689,02, dan Nasdaq Composite memimpin kenaikan dengan lonjakan 94,3 poin atau 0,42% mencapai 22.764,40.
TSMC, sebagai produsen chip paling canggih di dunia, mengumumkan peningkatan proyeksi pendapatan tahunannya setelah mencatat rekor laba yang melampaui perkiraan pasar. Kinerja impresif ini didorong oleh lonjakan signifikan permintaan chip yang digunakan untuk berbagai aplikasi AI. Saham TSMC yang tercatat di bursa AS ikut menguat 2,5% dalam perdagangan pre-market, mencerminkan respons positif pasar.
Kenaikan TSMC turut memicu reli pada sejumlah produsen chip besar AS. Saham-saham ini melanjutkan penguatan yang telah dimulai sejak Rabu, menyusul laporan solid dari ASML dan kesepakatan bernilai US$40 miliar untuk pembangunan pusat data antara BlackRock dan konsorsium yang didukung Nvidia. Imbasnya, saham Nvidia naik 1,5%, Micron Technology melonjak 3,8%, dan Broadcom menguat 1,6%.
“Permintaan dan euforia terhadap AI masih didorong oleh belanja besar-besaran dari perusahaan teknologi raksasa dan penyedia layanan cloud,” jelas Joe Mazzola, Head Trading & Derivative Strategist di Charles Schwab. Ia menambahkan, “Sekarang kita mulai memasuki fase kedua, di mana investor mulai mencari peluang di sektor-sektor pendukung, bukan hanya produsen chip utama.”
Momentum positif yang dipicu oleh AI, bersama dengan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, telah menjadi penopang utama bagi pasar saham AS dalam beberapa bulan terakhir. Khususnya minggu ini, saham-saham teknologi berbasis AI terbukti menjadi pendorong utama penguatan indeks.
Selain sektor teknologi, sentimen pasar juga terangkat oleh laporan laba kuat dari bank-bank besar AS. Indeks sektor perbankan S&P 500 berhasil mencatat tiga hari penguatan beruntun pertama dalam lebih dari tiga pekan. Pencapaian ini menyusul pengumuman enam bank terbesar di AS yang melaporkan laba kuartal III melampaui ekspektasi.
Meskipun demikian, pelaku pasar tetap mewaspadai meningkatnya ketegangan dagang antara AS dan Tiongkok. Beijing menuduh Washington menciptakan kepanikan terkait kebijakan kontrol ekspor mineral tanah jarang (rare earth). Di sisi lain, Gedung Putih menilai langkah Tiongkok tersebut sebagai ancaman serius bagi rantai pasokan global.
Dalam situasi ini, Presiden Donald Trump sebelumnya sempat mengancam akan membatalkan pertemuan bilateral dan memberlakukan tarif tambahan hingga 100% terhadap produk asal Tiongkok. Kendati demikian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa Trump masih siap bertemu Presiden Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir bulan ini.
Sementara itu, data ekonomi terbaru menunjukkan adanya perlambatan aktivitas manufaktur regional. Indeks bisnis Philadelphia Fed untuk bulan Oktober turun 12,8 poin, jauh di bawah perkiraan kenaikan 8,5 poin dalam survei Reuters, mengindikasikan prospek yang kurang cerah di sektor tersebut.