NEW YORK. Indeks-indeks utama Wall Street membuka perdagangan pada hari Rabu (6/8/2025) dengan penguatan, didorong oleh optimisme yang berkembang pesat terhadap potensi penurunan suku bunga oleh The Fed. Di samping itu, para investor juga memusatkan perhatian pada rilis laporan keuangan berbagai perusahaan yang dapat memengaruhi pergerakan pasar.
Mengutip laporan dari Reuters, pada bel pembukaan pasar, Indeks Dow Jones Industrial Average tercatat naik signifikan 84,9 poin, atau 0,19%, mencapai level 44.196,61. Senada, Indeks S&P 500 juga menguat 10,1 poin, atau 0,16%, bertengger di level 6.309,3 poin, sementara Nasdaq Composite melesat 38,7 poin, atau 0,18%, menembus level 20.955,222.
Meski demikian, tidak semua saham menunjukkan performa positif. Saham Advanced Micro Devices (AMD) merosot 5,4% dalam perdagangan pra-pasar menyusul laporan pendapatan yang mengecewakan dari segmen pusat data. Padahal, segmen chip kecerdasan buatan ini sebelumnya menjadi tumpuan harapan investor untuk pertumbuhan yang lebih tinggi. Senasib, produsen server AI Super Micro juga mencatat hasil yang mengecewakan karena gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartal keempatnya, mengakibatkan sahamnya anjlok tajam 17%. Penurunan ini turut menyeret saham pesaingnya, Dell Technologies dan HP Enterprise, yang masing-masing turun 3% dan 1,4%.
Di sisi lain, saham Uber mencatat kenaikan 1,3% setelah mengumumkan program pembelian kembali saham (stock buyback) senilai US$ 20 miliar, serta memproyeksikan pemesanan kuartal ketiga di atas estimasi pasar. Sementara itu, Walt Disney melaporkan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan menaikkan proyeksi pendapatan setahun penuh. Namun, saham perusahaan hiburan raksasa ini justru mengalami penurunan 2,2%.
Penguatan Wall Street pada hari Rabu ini kontras dengan kondisi pasar sehari sebelumnya. Pada hari Selasa (5/8), Wall Street ditutup melemah. Pelemahan tersebut dipicu oleh dampak perang dagang AS terhadap kinerja kuartalan sejumlah perusahaan besar seperti Yum Brands, Caterpillar, dan Marriott, ditambah dengan serangkaian data ekonomi yang menunjukkan pelemahan.
Nicole Inui, Kepala Strategi Ekuitas di HSBC Americas, menjelaskan, “Sektor-sektor yang lebih rentan terhadap tarif dan perubahan regulasi mengalami revisi pendapatan negatif serta proyeksi yang lebih lemah.” Ia menambahkan, “Kami memperkirakan dampak yang lebih substansial pada kuartal ketiga, dan pertumbuhan pendapatan akan melambat di paruh kedua, mencerminkan tekanan tarif dan ekonomi yang lebih lemah.”
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa kemarin semakin memperkuat kekhawatiran. Aktivitas sektor jasa AS secara tak terduga mengalami stagnasi pada bulan Juli, menyoroti tekanan signifikan terkait tarif yang dibebankan oleh pemerintahan Trump terhadap bisnis. Pelemahan ini menyusul laporan ketenagakerjaan yang mengkhawatirkan pada minggu lalu, yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan revisi ke bawah untuk bulan-bulan sebelumnya. Situasi ini secara langsung memicu kekhawatiran meluas mengenai melemahnya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat.
Akibat kondisi makroekonomi yang kurang menggembirakan ini, para pedagang kini secara signifikan meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga The Fed pada bulan September. Peluang penurunan suku bunga tersebut melonjak drastis menjadi 89,4% dari hanya 46,7% pada minggu lalu, sebagaimana diungkap oleh perangkat FedWatch CME Group. Selain itu, para pedagang juga memprediksi setidaknya dua kali penurunan suku bunga akan terjadi pada akhir tahun 2025.
Namun, ancaman tarif dari Presiden Trump masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Pada hari Selasa, Trump menyatakan akan mengenakan tarif kecil pada impor farmasi sebelum menaikkannya menjadi persentase tiga digit dalam satu atau dua tahun mendatang. Tidak hanya itu, Trump juga mengumumkan rencana pengenaan pungutan baru pada produk semikonduktor dan chip yang akan berlaku dalam minggu depan. Menambah lapisan ketidakpastian di pasar, Trump dijadwalkan akan memutuskan pengganti Gubernur The Fed Adriana Kugler yang akan lengser pada akhir minggu ini. Ia juga menyebutkan bahwa daftar calon pengganti Ketua The Fed Jerome Powell telah dipersempit menjadi empat kandidat.
Ringkasan
Wall Street dibuka menguat pada hari Rabu (6/8/2025) dengan optimisme penurunan suku bunga The Fed dan fokus pada laporan keuangan perusahaan. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mengalami kenaikan. Namun, tidak semua saham positif, seperti AMD dan Super Micro yang merosot akibat laporan pendapatan yang mengecewakan.
Saham Uber naik setelah mengumumkan program pembelian kembali saham, sementara Walt Disney mengalami penurunan meskipun melaporkan hasil kuartalan yang baik. Sebelumnya, Wall Street melemah akibat perang dagang AS dan data ekonomi yang menunjukkan pelemahan, meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed.