Scoot.co.id JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan penyelesaian proses divestasi aset strategisnya pada akhir tahun 2025. Langkah ini merupakan bagian krusial dari strategi perseroan untuk memperkuat kondisi keuangan dan menjaga nilai aset.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, atau yang akrab disapa Oho, mengungkapkan bahwa perseroan berencana merampungkan divestasi dua ruas tol pada Desember 2025. Salah satu aset tol yang akan dilepas adalah Tol Cimanggis-Cibitung, dengan nilai mencapai Rp 3,3 triliun. “Kami rencanakan di tahun ini ada dua ruas yang akan kami lepas. Harapannya, Desember ini bisa selesai,” ujar Oho dalam Public Expose WSKT yang diselenggarakan pada Selasa (4/11/2025).
Selain target di akhir tahun 2025, Waskita juga menargetkan penjualan beberapa ruas tol secara bertahap hingga tahun 2027. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memperbaiki arus kas perusahaan dan mengoptimalkan nilai aset yang dimiliki. Beberapa aset yang menjadi target divestasi untuk tahun depan meliputi ruas Tol Pemalang-Batang dan Tol Pasuruan-Probolinggo, serta empat ruas minoritas lainnya, seperti Tol Depok-Antasari.
Di sisi lain, beberapa ruas tol lain masih dalam tahap konstruksi dan sedang dipercepat penyelesaiannya. Proyek-proyek ini vital untuk meningkatkan konektivitas dan diharapkan mampu menaikkan valuasi aset perusahaan, di antaranya ruas Tol Bogor-Ciawi Sukabumi (Bocimi) dan Tol Kawiagung-Betung. “Ada beberapa ruas yang sedang dalam proses untuk mencapai konektivitas dan secara valuasi asetnya bisa tercapai,” tutur Oho.
Tak hanya berfokus pada jalan tol, Waskita sebelumnya juga telah melakukan divestasi aset lainnya, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) berkapasitas 10 megawatt dan aset properti di Bekasi. Namun, dalam konteks kewajiban restrukturisasi, perseroan akan terus memprioritaskan upaya untuk menjaga valuasi aset-aset tol yang signifikan.
Oho menjelaskan bahwa saat ini Waskita tidak lagi memiliki fasilitas kredit perbankan. Kondisi ini secara langsung berdampak pada keterbatasan arus kas dan gerak perseroan dalam proses pemulihan keuangan. Oleh karena itu, WSKT akan terus mengintensifkan fokus pada divestasi aset jalan tol, dengan visi jangka panjang untuk tidak lagi memiliki kepemilikan di sektor jalan tol.
“Kami juga tidak melakukan investasi baru,” tegas Oho. Ia menambahkan, proyek jalan tol yang saat ini tengah dikerjakan oleh Waskita adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah berjalan dan akan segera rampung. Ini menandai pergeseran strategi Waskita Karya menuju konsolidasi dan penyelesaian kewajiban, tanpa menambah portofolio investasi baru.
Ringkasan
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan penyelesaian divestasi aset strategis, terutama ruas tol, hingga akhir 2025 untuk memperkuat kondisi keuangan perusahaan. Dua ruas tol yang direncanakan akan dilepas pada Desember 2025 termasuk Tol Cimanggis-Cibitung dengan nilai mencapai Rp 3,3 triliun. Divestasi ini juga mencakup penjualan bertahap ruas tol lain hingga 2027, seperti Tol Pemalang-Batang dan Pasuruan-Probolinggo.
Selain divestasi, Waskita fokus menyelesaikan proyek tol yang sedang berjalan, seperti Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Kawiagung-Betung, untuk meningkatkan konektivitas dan valuasi aset. Karena tidak lagi memiliki fasilitas kredit perbankan, Waskita memprioritaskan divestasi aset tol dan tidak melakukan investasi baru, dengan tujuan akhir tidak lagi memiliki kepemilikan di sektor jalan tol.