Scoot.co.id – Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), atau yang lazim dikenal sebagai BI Rate, kini menjadi sorotan utama dan dipandang sebagai angin segar yang berpotensi merevitalisasi industri pembiayaan. Khususnya, sektor otomotif yang belakangan ini menunjukkan perlambatan, diharapkan dapat kembali bergairah. Adira Finance secara tegas menilai bahwa kebijakan ini menjanjikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam menjadikan biaya kredit lebih terjangkau bagi para konsumen.
Pandangan optimis ini disampaikan langsung oleh Niko Kurniawan, Direktur Sales, Service and Distribution Adira Finance. Menurutnya, efektivitas penurunan suku bunga BI sangat bergantung pada transmisinya yang lancar ke seluruh ekosistem keuangan, dimulai dari bank yang menyalurkan dana kepada perusahaan pembiayaan. “Pendapat saya, penurunan suku bunga acuan dari BI akan sangat membantu jika sudah dapat ditransmisikan ke penurunan biaya pinjaman dari bank kepada peminjam seperti perusahaan-perusahaan, termasuk finance company seperti Adira Finance dan lain-lain,” ujar Niko saat dihubungi GridOto.com pada Senin (22/9/2025).
Jika transmisi suku bunga ini berjalan mulus, Niko menjelaskan bahwa beban biaya pinjaman bagi perusahaan pembiayaan akan otomatis berkurang. Kondisi ini akan langsung memengaruhi penurunan cost of fund mereka, sebuah langkah krusial yang memungkinkan perusahaan pembiayaan untuk segera meneruskan keuntungan ini dalam bentuk penurunan biaya kredit kepada konsumen. “Sehingga dengan biaya pinjaman yang menurun, cost of fund kami menurun juga. Sehingga bisa secepatnya ditransmisikan ke penurunan biaya lending atau biaya bunga konsumen jika hendak mengambil kredit atau pinjaman ke finance company,” paparnya lebih lanjut. Lebih jauh, Niko menambahkan bahwa penurunan bunga kredit ini akan membuat pembiayaan kendaraan semakin terjangkau.
BI Rate Turun Jadi 4,75%, Ini Dampaknya Bagi Pembiayaan Kendaraan
Dengan tawaran bunga yang lebih kompetitif, diharapkan semakin banyak masyarakat yang termotivasi dan mampu untuk mengambil kredit kendaraan bermotor. “Dengan penurunan biaya kredit atau pinjaman tersebut, diharapkan makin banyak orang yang mampu untuk mengambil kredit karena bunga semakin murah dan ujungnya pasar otomotif akan makin membaik,” tuturnya. Sebagai penutup, Niko Kurniawan sekali lagi menegaskan bahwa keputusan Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga acuan adalah inisiatif yang sangat positif. Langkah ini diyakini akan menjadi pilar kuat dalam mendukung pertumbuhan industri pembiayaan secara keseluruhan, serta khususnya sektor otomotif yang menjadi bagian integral di dalamnya. “Jadi kesimpulannya penurunan BI rate akan sangat membantu ya,” tutupnya dengan yakin.
Copyright Gridoto 2025
Related Article
Ringkasan
Penurunan BI Rate dipandang sebagai angin segar bagi industri pembiayaan, terutama sektor otomotif yang sedang melambat. Adira Finance optimis bahwa kebijakan ini akan membuat biaya kredit lebih terjangkau bagi konsumen. Efektivitasnya bergantung pada transmisi yang lancar ke seluruh ekosistem keuangan, mulai dari bank hingga perusahaan pembiayaan.
Jika transmisi suku bunga berjalan mulus, beban biaya pinjaman perusahaan pembiayaan akan berkurang, sehingga memungkinkan penurunan biaya kredit konsumen. Penurunan bunga kredit diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengambil kredit kendaraan bermotor, yang pada akhirnya akan memajukan pasar otomotif. Adira Finance yakin penurunan BI Rate akan sangat membantu pertumbuhan industri pembiayaan dan sektor otomotif.