Scoot.co.id JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mengukuhkan posisinya di zona hijau pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (11/8/2025). Kinerja positif ini didorong oleh tingginya minat beli dari para investor, menandakan kepercayaan pasar yang kuat terhadap salah satu bank terbesar di Indonesia ini.
Pada penutupan sesi perdagangan, harga saham BMRI tercatat di level Rp 4.720 per saham. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar Rp 50 atau 1,07% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp 4.670. Penguatan ini secara jelas merefleksikan minat beli yang solid di kalangan pelaku pasar, menggarisbawahi daya tarik BMRI di bursa.
Sepanjang dinamika perdagangan hari itu, saham BMRI menunjukkan fluktuasi yang menarik. Saham ini dibuka menguat di harga Rp 4.710 per saham. Kemudian sempat menyentuh level tertinggi di Rp 4.780 per saham dan bergerak di titik terendah pada Rp 4.700 per saham. Pergerakan harga tersebut mencerminkan volatilitas yang moderat, seiring dengan sentimen positif yang terus menaungi pergerakan saham Bank Mandiri.
Mau Punya Rumah Ramah Lingkungan? Ini Fasilitas KPR Hijau dari Bank Mandiri
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), aktivitas perdagangan saham BMRI terbilang sangat aktif. Total nilai transaksi untuk saham Bank Mandiri pada hari ini tercatat mencapai angka impresif Rp 496,50 miliar, didukung oleh total volume perdagangan sebanyak 1.051.468 lot. Data ini semakin menguatkan indikasi minat investor yang tinggi terhadap kinerja saham perusahaan perbankan plat merah ini, menunjukkan likuiditas yang kuat di pasar.
BMRI Chart by TradingView
Ringkasan
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) ditutup menguat pada hari Senin, 11 Agustus 2025, dengan harga saham mencapai Rp 4.720 per saham, naik Rp 50 atau 1,07%. Penguatan ini didorong oleh minat beli yang kuat dari investor.
Total nilai transaksi saham BMRI mencapai Rp 496,50 miliar dengan volume perdagangan 1.051.468 lot. Saham BMRI dibuka pada harga Rp 4.710 per saham, sempat mencapai tertinggi Rp 4.780 dan terendah Rp 4.700 per saham.